Bawang putih selain digunakan sebagai bumbu masakan, banyak juga yang menggunakannya sebagai terapi meredakan jerawat yang meradang.
 
Ditulis laman Hindustan Times, Senin, dokter estetika dr. Mili Sinha mengatakan sebagian kalangan medis percaya bawang putih dapat membantu meredakan jerawat dan sebagian lain mengatakan ada pilihan yang lebih baik dan terbukti mengatasi jerawat.
 
“Saya pribadi berpendapat bahwa mengonsumsi bawang putih secara oral mungkin tidak memiliki peran langsung dalam mengatasi jerawat. Bawang putih dapat digunakan sebagai terapi suportif dalam beberapa kasus tertentu karena sifat anti-inflamasi dan antioksidannya. Belum ada cukup data ilmiah yang tersedia untuk mendukung klaim ini,” katanya.
 
Sinha mengatakan mengoleskan bawang putih langsung ke kulit dapat menyebabkan kemerahan, iritasi dan bahkan luka bakar.
 
Bagi mereka yang memiliki jerawat persisten terutama jenis kistik atau hormonal, bawang putih tidak akan menjadi solusi ampuh.
 
“Kesabaran dan perawatan progresif yang lambat adalah kunci untuk mengelola jerawat secara efektif. Selalu gunakan solusi yang telah diteliti dengan baik daripada pengobatan sendiri dengan hasil yang tidak pasti,” tambah Sinha.
 
Sementara pakar kulit di Oteria Aditi Jain mengatakan meskipun bawang putih terkenal karena khasiatnya sebagai obat dan dapat menjadi tambahan sehat untuk diet, mengandalkannya sebagai obat jerawat bukanlah pendekatan terbaik.
 
“Diet seimbang, hidrasi yang tepat, dan penggunaan produk perawatan kulit yang dirancang untuk jenis kulit Anda jauh lebih efektif dalam mengelola jerawat. Bawang putih dapat berkontribusi pada kesehatan secara keseluruhan, tetapi bawang putih bukanlah obat mujarab untuk masalah kulit,” kata Jain.
 
Meski belum ada bukti ilmiah, Sinha mengatakan bawang putih terkenal karena sifat antibakteri, antiseptik, dan anti radang. Bawang putih mengandung allicin, yang dapat melawan bakteri penyebab jerawat. Belum ada penelitian ilmiah yang mendukung bawang putih sebagai pengobatan yang andal untuk jerawat.
 
Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan nyeri ulu hati, ketidaknyamanan gastrointestinal, dan masalah pencernaan lainnya. Gangguan pencernaan ini khususnya terlihat pada individu dengan perut sensitif atau mereka yang rentan terhadap masalah pencernaan.
 
“Mereka yang memiliki alergi mungkin mengalami ruam kulit atau gatal-gatal, dan dalam kasus yang parah, masalah pernapasan dapat muncul,” kata Sinha.
 
Pendekatan komprehensif yang mencakup diet seimbang, rutinitas perawatan kulit yang konsisten, dan saran profesional akan memberikan hasil yang lebih dapat diandalkan dan tahan lama.
 

Pewarta: Fitra Ashari

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024