Pelatih asal Portugal Ruben Amorim menyebut dirinya adalah manajer dan pelatih kepala Manchester United (MU) sehingga akan banyak berperan dalam kebijakan transfer pemain.
"Saya adalah manajer dan pelatih kepala. Jadi, saya yang harus memilih para pemain," ujar Amorim, dikutip dari laman MU di Jakarta, Sabtu.
Pria berusia 39 tahun itu melanjutkan, dirinya ingin MU meningkatkan kualitas proses pemilihan pemain yang akan ditransfer.
Menurut Amorim, hal tersebut hanya bisa dilakukan jika semua pihak di klub dapat berjalan beriringan.
Dia menambahkan, kekeliruan yang kerap dilakukan pelatih terkait pemain baru adalah pelatih tersebut memilih sendiri pemainnya tanpa berkoordinasi dengan klub.
"Padahal yang penting semua pihak bekerja sama," tutur Amorim.
Dalam proses transfer MU, Amorim menyampaikan bahwa MU wajib memiliki data dan profil lengkap pemain yang akan direkrut.
Pada tahapan tersebut, Amorim menegaskan bahwa tim pelatih yang dipimpinnya memiliki posisi yang kuat karena merekalah yang mengerti bagaimana tim akan bermain.
Pembicaraan soal pemain ini kemudian dibicarakan dengan pihak klub tetapi keputusan akhir soal pemain tersebut ada di tangan manajer yakni Amorim sendiri.
"Semua proses transfer dilakukan bersama tetapi pernyataan akhir harus dari manajer. Itu bukan karena manajer benar melainkan lantaran itulah tanggung jawabnya. Saya pun harus mengerti bagaimana liga berjalan," kata Amorim.
Amorim sendiri belum memberikan pernyataan yang pasti soal transfer Manchester United. Akan tetapi, MU sepertinya baru akan aktif pada jendela transfer musim panas tahun 2025.
MU menyatakan bahwa Ruben Amorim dan semua stafnya bekerja keras untuk memberikan banyak trofi bagi klub, salah satunya dengan memilih pemain baru yang tepat.
Dalam beberapa waktu terakhir, ada sejumlah pemain yang namanya dikaitkan dengan MU seperti bek kiri Benfica Alvaro Fernandez, yang pernah memperkuat tim U-23 MU, lalu bek kiri Bayern Muenchen Alphonso Davies dan penyerang Sporting CP Viktor Gyokeres.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024