Kantor wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Jambi gandeng Badan Urusan Logistik (Bulog) serap jagung hasil panen Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIB Muara Sabak.

"Hasil jagung ini kita rencanakan di jual ke Bulog, program ini akan berkelanjutan karena salah satu tugas Lapas melakukan pembinaan kemandirian," kata Kakanwil Ditjenpas Jambi, Hidayat di Muara Sabak, Jumat.

Ia menjelaskan, hasil panen jagung sebanyak satu ton tersebut sepenuhnya akan diserap oleh Bulug, sesuai dengan harga yang di tetapkan pemerintah. Dana hasil penjualan selanjutnya dikelola oleh pihak Lapas, melalui skema bagi hasil.

Kolaborasi itu diharapkan bisa bermanfaat bagi program pembinaan, termasuk mendukung program Asta Cita yang digaungkan Presiden Prabowo Subianto.

Selanjutnya diteruskan melalui program akselerasi Kementerian Imigrasi Pemasyarakatan (Imipas).

Program tanam jagung tersebut, lanjut dia, bekerja sama dengan pemerintah daerah, TNI dan kepolisian. Di dampingi Dinas Tanaman Pangan Holtikultura (TPH) Tanjung Jabung Timur.

Warga binaan mendapat pembekalan dari petugas penyuluh lapangan, terkait pengolahan tanah dan proses perawatan tanaman. 

Kepala Lapas Narkotika Kelas IIB Muara Sabak, Askari Utomo, menyampaikan rasa bangga atas capaian ini dan menegaskan bahwa panen jagung merupakan hasil sinergitas antara petugas dan Warga Binaan dalam mewujudkan Lapas yang produktif dan mandiri.

Lapas terus berupaya agar setiap jengkal lahan dapat dimanfaatkan secara optimal. Panen jagung itu menjadi bukti bahwa Warga Binaan memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.

"Ke depan, kami akan memperluas lahan pertanian dan mengembangkan tanaman produktif lainnya. Kami ingin menjadikan kegiatan pertanian di Lapas bukan hanya sebagai bagian dari pembinaan, tetapi juga kontribusi nyata bagi masyarakat sekitar," jelas dia.

Pewarta: Agus Suprayitno

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2025