Jambi (ANTARA Jambi) - Dinas Kebudayaan Pariwisata Provinsi Jambi segera merancang Festival Kanal di kanal-kanal serta anak sungai di kompleks percandian Muarojambi.
"Kami merencanakan dan merancang sebuah festival yang memberi makna atau eksistensi keberadaan kanal-kanal dan anak sungai yang memang banyak dan saling sambung menyambung melintasi kompleks percandian Muarojambi," kata Kasi Informasi Disbudpar Provinsi Jambi Heri Suroso di Jambi, Kamis.
Komplek candi Muarojambi yang merupakan komplek percandian terluas di Asia dengan luas mencapai 2.612 hektare atau 12 kilometer, memang memiliki berbagai tipikal keunikan yang tidak terdapat di komplek percandian lainnya termasuk di Candi Borobudur dan Prambanan.
"Salah satunya adalah keberadaan kanal-kanal serta anak sungai yang saling terhubung dalam komplek percandi. Di antara kanal-kanal dan anak sungai itu ada yang alami dan lainnya adalah buatan, salah satu yang alami adalah sungai kecil yang bernama 'Melayu' dan merupakan cikal bakal dari nama dan sebutan Melayu yang populer digunakan sampai sekarang ini," ujar Suroso.
Keberadaan kanal-kanal tersebut, tambah dia, diperkirakan di masa lalu bukanlah sekedar saluran pembuangan air dari kawasan candi yang memang berada di sepanjang bibir pantai sungai Batanghari sungai terpanjang di Sumatera tersebut.
"Para ahli berpendapat fungsi kanal-kanal itu dulunya juga menjadi jalur jalan bagi para siswa dari berbagai negeri yang menuntut ilmu di komplek percandian Muarojambi yang pada masa kerajaan Melayu Kuno abad 13 tersebut adalah sebentuk universitas kuno bagi umat budha dari berbagai penjuru negara termasuk yang sempat singgah dan belajar di sana adalah dua biksu besar yakni I-Tsing dari China dan Atisa dari India," kata Suroso.
Karena itulah, tambah dia, Festival Kanal yang akan digelar nantinya adalah dalam upaya manapak tilasi peristiwa di masa lalu itu, seperti salah satu yang menjadi materi utamanya adalah karnaval perahu, lomba kano, lomba membatik, lomba memancing, lomba kuliner dan berbagai kegiatan kehidupan masyarakat sungai lainnya termasuk pertandingan pencak silat tradisional.
Suroso menambahkan, kegiatan tersebut nantinya tidaklah termasuk dalam agenda Festival Candi yang akan digelar pada 20 Mei mendatang, melainkan even terpisah yang digelar pada jadwal terpisah, namun bisa saja menjadi kegiatan lanjutan dari Festival Candi tersebut karena juga dalam rangka mempromasikan dan memperjuangkan memasukkan candi Muarojambi menjadi warisan dunia pada Unesco.(T. KR-BS)
Disbudpar rancang festival kanal di Candi Muarajambi
Kamis, 12 April 2012 13:18 WIB
.....Para ahli berpendapat fungsi kanal-kanal menjadi jalur jalan bagi para siswa dari berbagai negeri yang menuntut ilmu di komplek percandian Muarojambi.....