Jakarta (ANTARA Jambi) - Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia sedang menuju pencapaian target menjadi kiblat busana bagi muslim di dunia pada 2020.
"Delapan tahun menurut saya itu kurang. Paris saja membutuhkan waktu puluhan tahun untuk menjadi kiblat fesyen dunia. Tetapi, saya yakin pada 2020, target menjadi kiblat fashion muslim dunia tercapai," kata pendiri Muslimah Beauty Foundation Rofi Eka Shanty di Jakarta, Rabu.
Ada beberapa hal yang menjadi indikator menuju target pada 2020 tersebut.
Desainer baju muslim sudah banyak bermunculan, konsumennya juga ada. Sekarang enam dari sepuluh wanita Indonesia mengenakan jilbab, pasarnya sudah ada.
Selain itu juga didukung dengan adanya asosiasi pebisnis yang bergerak di bisnis syariah.
"Tinggal peran serta pemerintah dalam menentukan kebijakan impor dan ekspor, khususnya tekstil," kata Rofi mengacu kepada lesunya bisnis tekstil di dalam negeri.
Berkembangnya bisnis perbankan yang mengadopsi perbankan Islami (syariah) juga menjadi salah satu faktor pendukung, ditambah dengan berkembangnya media (pers) Islami.
"Jangan mau kalah dengan Singapura yang mengklaim pada 2025 akan menjadi pusat perbankan syariah dunia. Selain itu London juga ingin menjadi pusat pendidikan syariah dunia," kata Rofi.
Peluang besar yang dimiliki Indonesia tersebut selayaknya dikemas dengan "brand" yang bagus untuk mendapatkan perhatian dunia Internasional.(A059)