Jambi (ANTARA Jambi) - Tim buru harimau liar dari Badan Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi menyatakan kehilangan jejak hewan itu yang telah meresahkan warga Jambi satu bulan terakhir.
"Pantauan terakhir, harimau ini terlihat di kawasan Tempino, Kabupaten Batanghari, hingga perbatasan Jambi dengan Sumatra Selatan," ujar Ketua Tim Buru BKSDA Jambi Bastomi di Jambi, Kamis.
Menurut dia, terakhir pihaknya menerima laporan adanya kemunculan harimau di daerah Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi, namun setelah dicek ternyata tidak ada.
Sementara itu, Kepala BKSDA Jambi Trisiswo Rahadjo menjelaskan, kesulitan menangkap harimau yang telah menyebabkan seorang meninggal dan empat orang luka-luka itu adalah banyaknya informasi palsu di lapangan.
"Bisa dikatakan 30 persen benar dan 70 persen palsu. Ada yang menyebut jejak harimau ternyata setelah diteliti ternyata itu jejak buatan manusia atau jejak satwa lain, seperti anjing," jelasnya.
Untuk itu, dia berharap masyarakat tidak resah akan isu yang beredar di lapangan. Banyaknya isu yang beredar seputar harimau di Jambi justru menimbulkan ketakutan warga dan menyulitkan proses pencarian serta penangkapan harimau liar tersebut.
"Kami sudah menyisir mulai dari daerah Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat di perbatasan Jambi-Riau hingga perbatasan Jambi-Sumatra Selatan. Isu yang beredar tetap sama menyebutkan ada 16 ekor harimau lepas akibat kontainer terguling. Itu tidak benar alias bohong, yang benar hanya satu ekor," katanya menegaskan.
Sebelumnya seekor harimau Sumatera masuk ke pemukiman warga di daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan melukai seorang petani sawit di daerah itu.
Selang beberapa hari, kemunculan harimau menggegerkan warga Batanghari yang juga melukai salah seorang warga. Total ada lima korban akibat konflik manusia-harimau, satu di antaranya meninggal dunia sejak satu setengah bulan terakhir.
Untuk menangkap harimau yang diduga mengidap sakit aneh itu, BKSDA Jambi menggandeng petugas dari Taman Safari Indonesia, Tim HarimauKita, serta beberapa organisasi pemerhati satwa dan lingkungan.(Ant)