Jambi (ANTARA Jambi) - Setelah mangkir dua kali, akhirnya Yuninta Asmara, isteri mantan Bupati Batanghari, yang juga tersangka dugaan korupsi anggaran Badan Kontak Majelis Taklim Batanghari, akhirnya hadir di Mapolres Batanghari untuk menjalani pemeriksaan.
Yuninta Asmara yang juga Wakil Ketua DPRD Batanghari tiba di Mapolres, Kamis sekitar pukul 10.00 WIB mengenakan baju putih dengan kerudung warna pink. Ia didampingi pengacaranya Zularbain langsung ruangan penyidik.
Menurut informasi dari pihak penidik Polres Batanghari, Yuninta akan ditanyai terkait aliran dana makan dan minum BKMT Batanghari sebesar Rp754 juta, dimana Yuninta sebagai pimpinan BKMT.
Saat pemeriksaaan, Yuninta sempat beristirahat sekitar pukul 12:00 WIB untuk keluar makan siang. Setelah dua jam, ia kembali lagi memasuki ruang penyidik Polres Batanghari.
Kuasa hukum tersangka, Zularbain ketika ditemui sekitar pukul 16.30 WIB, mengatakan Yuninta Asmara belum bisa dimintai keterangan, karena masih dalam proses penyidikan Polres Batanghari. "Harap bersabar ya, kami belum bisa memberikan keterangan terkait proses penyidikan klien saya," katanya.
Mengenai kerugian negara sebesar Rp754 juta yang menurut informasi telah dikembalikan, hal tersebut dibantah oleh pihak penyidik Polres Batanghari.
Dalam perkara dugaan korupsi uang makan minum, Polres Batanghari telah menerima angka kerugian negara berdasarkan audit BPKP Perwakilan Jambi yang mencapai Rp 4,9 miliar, termasuk di dalamnya uang Rp754 juta yang dialirkan ke organisasi BKMT dibawah pimpinan Yuninta Asmara.
Aliran dana sebesar Rp 754 juta inilah yang menjerat Yuninta Asmara, Erpan, Ida Nursanti dan Zulfikar yang telah ditetapkan sebagai tersangka.
Kempat tersangka dianggap sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan dana yang masuk ke organisasi yang dipimpin oleh Yuninta Asmara tersebut.(Ant)
Isteri mantan bupati Batanghari diperiksa polisi
Kamis, 31 Oktober 2013 22:04 WIB
....Angka kerugian negara berdasarkan audit BPKP Perwakilan Jambi yang mencapai Rp 4,9 miliar, termasuk di dalamnya uang Rp754 juta yang dialirkan ke organisasi BKMT dibawah pimpinan Yuninta Asmara".....