Jambi (ANTARA Jambi) - Kepala Dinas Pendapatan Pemkab Batanghari M Arif Fadil mengakui, target Pendapatan Asli Daerah dari sektor Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan tahun 2014 di daerahnya diprediksi tidak akan tercapai.
Berdasarkan data, terhitung hingga November 2014 realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) baru tercapai 50 persen dari total target sebesar Rp2,3 miliar.
Fadil mengatakan, prosentase realisasi penerimaan PBB-P2 Batanghari baru sekitar 50 persen, sementara saat ini sudah akhir tahun, kondisi itu sangat sulit untuk mencapai target.
Ia menyebut ada beberapa permasalahan yang menyebabkan perolehan dari sektor PBB-P2 kurang berjalan baik, salah satunya data yang kurang valid serta masalah koordinasi di lapangan.
"Yang paling utama itu masalah koordinasi, ternyata koordinasi gampang dibicarakan, tapi susah untuk diterapkan," ujarnya.
Ke depan persoalan data akan menjadi perhatian serius bagi Dispenda. Seluruh data wajib pajak akan diperbaharui agar dalam penagihan tidak ditemukan masalah.
"Dalam penagihan juga harus melihat situasi, masa tagih PBB-P2 akan diubah saat warga sedang panen, sehingga punya persiapan untuk membayar," ujarnya.
Kepala Desa Mersam, Kecamatan Mersam Sapuan Ansori mengakui warganya saat ini enggan membayar PBB-P2, persoalannya karena data wajib pajak yang dinilai tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
Fakta di lapangan orang kaya dikenakan pajak Rp6.000, sementara orang miskin pajaknya mencapai Rp12.000, karena itu Sapuan minta agar Dispenda memperbaharui data yang ada saat ini.
"Data-data besaran pajak itu harus diubah atau diperbaiki dulu, kalau tidak warga akan malas bayar pajak," tegasnya.(Ant)
Data wajib pajak di Batanghari perlu diperbaiki
Rabu, 3 Desember 2014 6:01 WIB
......Dalam penagihan juga harus melihat situasi, masa tagih PBB-P2 akan diubah saat warga sedang panen, sehingga punya persiapan untuk membayar," ujarnya......