Jambi (ANTARA Jambi) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia ( PHRI ) Provinsi Jambi menyebutkan tingkat hunian hotel di Kota Jambi menurun sekitar 50 persen sepanjang bulan puasa Ramadhan 1436 Hijriah.
"Secara umum pada bulan puasa, tingkat hunian hotel terjadi penurunan. Penurunan itu bukan disebabkan karena seringnya razia yang dilakukan oleh petugas," kata Sekertaris PHRI Jambi Haris Izhar di Jambi, Rabu.
Haris juga menjelaskan bahwa mayoritas hotel di Jambi belum mengembangkan konsep syariah, sehingga menyebabkan salah satu faktor menurunnya tingkat hunian selama Ramadhan ini.
Namun, katanya, meski ada beberapa hotel yang baru mengembangkan konsep syairah, tapi hanya sekedar pengakuan disebabkan pengelolaannya belum mendapatkan sertifikat syariah.
"Karena untuk pengakuan sertifikat hotel syariah itu belum sampai ke daerah, sehingga kita masih sulit untuk mendorong pengusaha jasa tersebut menerapkannya sesuai konsepnya," kata Haris.
Ia menyebutkan, total kamar hotel di Kota Jambi saat ini tercatat sebanyak 1.200 unit, dan penghuninya masih didominasi kalangan pemerintah dan swasta perkebunan serta pertambangan.
"Di Jambi itu umumnya lebih dominan investor pertambangan dan perkebunan. Kalau pengunjung dari sektor pariwisata masih kurang karena wisatawan ke daerah ini mayoritas melalui Padang, Sumatera Barat," kata dia menjelaskan.
Dikatakan Haris, untuk bisnis perhotelan di Jambi masih mempunyai prospek yang sangat tinggi, dikarenakan sesuai dengan konsep Kota Jambi yakni menjadi pusat perdagangan dan jasa.
Untuk pangsa pasar hotel di Jambi masih relatif bagus, dan saat ini hotel-hotel baru juga sudah mulai tumbuh yang diharapkan kedepan akan terus tumbuh untuk mendukung pertumbuhan wilayah ini. (Ant)
PHRI: Tingkat hunian hotel di Jambi turun
Rabu, 24 Juni 2015 16:51 WIB
......Haris juga menjelaskan bahwa mayoritas hotel di Jambi belum mengembangkan konsep syariah, sehingga menyebabkan salah satu faktor menurunnya tingkat hunian selama Ramadhan ini......