Jambi (ANTARA Jambi) - Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, menyebutkan produksi kopi jenis liberika tungkal komposit asal Kabupaten Tanjung Jabung Barat mencapai 1.227 ton per tahun.
Kabid Pengolahan dan Pemasarn Hasil pada Dinas Perkebunan Provinsi Jambi Putri Rainun di Jambi, Sabtu, mengatakan, kopi liberika tungkal komposit saat ini sulit dipasarkan karena masih baru sehingga belum dikenal masyarakat luas.
"Saat ini masih sulit pemasarannya karena belum banyak yang kenal sama kopi liberika, orang lebih kenal seperti kopi Gayo Aceh dan kopi-kopi lainnya," katanya.
Selama ini, kata dia, produksi kopi liberika itu dipasarkan sendiri oleh petani kepada pedagang pengumpul di Jambi.
Ditingkat pedagang pengumpul, harga kopi liberika saat ini berkisar Rp35.000 per kilogram.
Sebelumnya, kata Putri kopi liberika lebih dikenal dengan sebutan kopi eselsa, namun setelah dilakukan penelitian oleh Balai Puslab Kopi dan Kakao Jember, ternyata pada 2013 maka kopi tersebut diberinama kopi liberika yang kualitasnya di atas kopi Arabika dan Robusta.
"Saat ini kita fokus memperkenalkan, karena kalau sudah banyak yang kenal pasti permintaan juga banyak, pemasarannya juga mudah," kata Putri Rainun.
Sebelumnya kata Putri, juga pernah ada perusahaan kopi asal Bandung yang sudah melakukan MoU untuk bekerja sama mengembangkan Kopi liberika itu, tapi terkendala belum ada kesepakatan harga. (Ant)