"Kita perintahkan seluruh anggota BPBD, Basarnas dan lainnya untuk 'stanby' di lokasi-lokasi rawan banjir dan longsor berikut peralatannya. Ini cara kita untuk mengantisipasi sedini mungkin adanya korban jiwa," kata Irman usai apel siaga bencana di Jambi, Senin.
Irman juga meminta di setiap titik yang menjadi rawan banjir dan longsor untuk didirikan posko-posko baru. Hal tersebut juga untuk memberikan pengamanan kepada masyarakat yang menjadi korban bencana.
Dia mengatakan, untuk bencana banjir di dalam Kota Jambi, lebih disebabkan karena buntunya saluran drainase dan banyak yang tak lagi berfungsi.
"Banjir di Kota Jambi ini kan karena aliran air di selokan kurang lancar. Itu harusnya bersih dari sampah. Untuk itu ia saya minta 'drainase' yang ada di kota menjadi perhatian utama, harus di antisipasi setiap saat," ujarnya.
Dia meminta kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan yang dapat memicu banjir jika turun hujan lebat.
"Ya masyarakat jangan membuang sampah sembarangan, supaya got dan selokan tidak tertutup dan tersumbat," kata Irman.
Sementara itu, Kepala BPBD Provinsi Jambi, Arief Munandar mengatakan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah memberikan bantuan alat penanggulangan bencana kepada 11 BPBD kabupaten/kota di Provinsi Jambi.
Bantuan yang diberikan itu berupa motor trail, mobil tangki air, speedboat, truk serba guna, perahu lipat dan lainnya.
Selain itu ada juga bantuan dari kedutaan besar Amerika melalui BNPB seperti sekop besar dan kecil, kapak kombinasi, air provier, oksigen corsidrat, baju tahan api dan beberapa peralatan lainnya.
"Peralatan dari BNPB yang diberikan kepada BPBD kabupaten/ kota ini masing-masing berbeda karena disesuaikan dengan jenis daerahnya dan jangan dikira tidak adil. Seperti Kabupaten Sarolangun itu dapat kapal viber, Kabupaten Tanjabtim juga," katanya menjelaskan.
Arief mengatakan, penerima bantuan ini dilihat dari indeks jumlah penduduk, luas wilayah dan daerah yang rawan bencana. Mengingat Jambi sudah mulai memasuki musim penghujan.
"Kita berharap dengan pemerintah kabupaten/ kota ini rajin memberi laporan. Dan bantuan ini jangan dikira tidak adil, sebab ada daerah yang diberikan mobil dan tidak, mungkin tahun lalu daerah tersebut sudah mendapat mobil tapi tahun ini tidak," katanya.
Arif menambahkan, ke depannya juga akan dibuat desa tanggul bencana berikut peralatannya, sehingga evakuasi bisa segera dilakukan ketika ada bencana seperti banjir dan longsor. (Ant)
