Muarasabak (ANTARA Jambi) - Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) menargetkan krisis energi listrik akan teratasi awal 2017, menyusul selesaikan pembangunan fasilitas unit "Compressed Natural Gas (CNG)" pada akhir tahun ini, kata Kepala Dinas ESDM Kabupaten Tanjabtim Yan Rizal.
"Pembangunan fasilitas unit CNG sebesar 5 'Million Standard Cubic Feet per Day (MMCFd)' itu kami harapkan bisa segera diselesaikan, sehingga krisis energi listrik di Tanjabtim terwujud akhir 2016 ini," katanya di Jambi, Kamis.
Pembangunan fasilitas unit CNG tersebut terus dipacu, bahkan kini kata dia hanya tinggal pemasangan jaringan pipa.
Yan Rizal juga menjelaskan bahwa pembangunan unit CNG tersebut sudah melewati tahap kajian lingkungan hidup dan izin lokasi. "Sosialisasi kepada masyarakat yang bercocok tanam di area yang merupakan jalur CNG juga telah dilaksanakan," katanya menjelaskan.
Jaringan pipa yang sedang dibangun saat ini adalah dari kawasan Geragai menuju unit CNG di Tanjung Batu sepanjang 12 kilo meter.
Jika pemasangan pipa tersebut sudah selesai, kata Yan Rizal tidak menutup kemungkinan akhir 2016 sudah beroperasi, atau normalnya dapat dioperasikan pada awal 2017.
"Informasi yang kami peroleh dari pihak PLN menyebutkan perusahaan listrik itu telah menganggarkan dana untuk pembangunan fasilitas pendukung CMG tersebut," katanya menjelaskan.
Kebutuhan energi listrik bagi masyarakat di Tanjabtim saat ini sebesar 20 hingga 25 Megawatt. Apalagi selain CNG, ada juga pembangunan gardu induk yang akan memasok energi listrik sebesar 30 Megawatt.
Apalagi, Yan menjelaskan apabila berfungsinya CNG serta MPP itu maka akan memberikan kontribusi pasokan listrik sebesar 100 Megawatt yang dapat menyuplai kebutuhan energi listrik, tidak hanya bagi Tanjabtim, tapi juga bisa untuk kebutuhan masyarakat luar provinsi Jambi. (Ant)