Jakarta (ANTARA Jambi) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar
seluruh pintu yang memungkinkan untuk keluar masuk arus barang dan orang
menuju wilayah Indonesia ditutup seluruh celahnya dari praktik
penyelundupan narkoba.
"Tutup celah penyelundupan narkoba, baik di pelabuhan maupun
bandara, pelabuhan kecil yang ada di negara kita," kata Presiden Jokowi
saat membuka Rapat Terbatas dengan topik Pemberantasan Narkoba dan
Program Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkoba di Kantor Presiden
Jakarta, Rabu.
Presiden juga meminta agar seluruh pihak menyatakan perang pada narkoba dan jaringannya.
Selain itu ia berharap penegakan hukum lebih tegas diterapkan pada jaringan-jaringan yang terlibat.
"Karena narkoba ini sudah masuk ke mana-mana," ucapnya.
Ia juga meminta agar kampanye kreatif mengenai bahaya narkoba digencarkan kembali karena dinilai juga penting.
Presiden juga menggarisbawahi pentingnya pengawasan yang sangat ketat terhadap lapas.
"Terutama lapas narkoba betul-betul harus dilakukan. Secara rutin
mungkin bisa sebulan dua kali, sebulan sekali, lapas harus dicek secara
mendadak, oleh BNN yang diback-up TNI," tegasnya.
Dalam rapat tersebut hadir para menteri dan pimpinan lembaga terkait
di antaranya Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Mendikbud Anies
Baswedan, Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti, Panglima TNI Jenderal
TNI Gatot Nurmantyo, Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso, Mensesneg
Pratikno, Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan, dan Sekretaris Kabinet
Pramono Anung.
Presiden minta tutup seluruh celah penyelundupan narkoba
Rabu, 24 Februari 2016 16:44 WIB
......Tutup celah penyelundupan narkoba, baik di pelabuhan maupun bandara, pelabuhan kecil yang ada di negara kita ......