Jakarta (ANTARA Jambi) - Menteri Politik Hukum dan Keamanan Luhut
Pandjaitan mengatakan pemerintah Indonesia ingin menyelesaikan kasus HAM
berat antara lain Tragedi 1965.
"Ada keinginan pemerintah menyelesaikan masalah HAM harus
dituntaskan, kami melihat penyelesaian Tragedi 65 ini menjadi pintu
masuk menyelesaikan kasus yang lain," kata Luhut pada pembukaan
Simposium Nasional Tragedi 1965 di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan untuk menyelengarakan simposium tersebut bukanlah
proses yang mudah, karena banyak reaksi seolah pemerintah telah
dipengaruhi komunis dan lainnya.
Presiden Joko Widodo juga menginginkan kasus HAM tersebut diselesaikan.
"Indonesia bangsa besar, tidak perlu dikasihani, kita dapat menyelesaikan masalah kita sendiri," kata dia.
Dia berharap pada simposium itu tidak terjadi benturan-benturan antara satu kelompok dengan kelompok lain.
Gubernur Lemhanas Agus Widjojo mengatakan simposium ini menggunakan pendekatan sejarah.
"Pendekatan ini lebih objektif, dan komprehensif jadi kita seperti
memutar film mengenai peristiwa 65, kita akan mendengarkan apa yang
terjadi sebelum peristiwa dan setelah peristiwa tersebut," kata Agus.
Menurut dia peristiwa pembantaian besar itu, tidak turun tiba-tiba
dari langit, ada sesuatu yang mendasarinya dan dilakukan secara sisemik.
Dia mengatakan bangsa yang besar adalah bangsa yang melihat masa lalu dan mengakui kesalahannya.
Simposium tersebut dihadiri 200 orang dari segala kalangan, baik korban, pelaku, aktivis, organisasi masyarakat dan lainnya.
Hasil dari simposium ini akan menghasilkan rekomendasi bagi pemerintha untuk menyelesaikan tragedi tersebut.
Pemerintah ingin menyelesaikan kasus HAM tragedi 65
Senin, 18 April 2016 11:56 WIB
......Ada keinginan pemerintah menyelesaikan masalah HAM harus dituntaskan......