Jakarta (ANTARA Jambi) - Terkait laporan yang menyebutkan adanya
pengungkapan password yang diperoleh dari peretasan terhadap server
Twitter, Country Business Head Twitter Indonesia, Roy Simangunsong,
menegaskan hal itu terjadi bukan karena sistem keamanan Twitter lemah.
"Sebenarnya dari dulu (sistem keamanan) tidak ada masalah," kata dia, di Jakarta, Rabu malam (15/6).
"Tidak ada pernyatan (sistem keamanan) kami kurang, tidak ada juga
pernyataan menjadi membuat (sistem keamanan) lebih kuat lagi, tapi kami
mengingatkan orang untuk pintar dalam membuat password," sambung dia.
Akibat dari peretasan tersebut, Twitter melakukan pemeriksaan, dan
sejumlah akun Twitter telah diidentifikasi untuk perlindungan ekstra di
mana pengguna akan menerima pemberitahuan untuk melakukan password
reset.
"Terkait yang terkena atau potensial kena peretasan dikirimkan email ke
mereka masing-masing, jadi saya enggak mengatakan secara spesifik
Indonesia, tapi itu adalah insiatif secara global," kata Simangunsong.
"Kalau bicara global bukan hanya di Indonesia, tapi kami melihat apa yang terbaik buat user-user kami," lanjut dia.
Terlepas dari manapun asal peretasan tersebut, dia mengatakan, Twitter bertindak cepat untuk melindungi akun Twitter pengguna.
"Masalah peretasan itu, kami sudah menindaklanjuti, bisa dilihat di blog kami apa yang kami lakukan kepada pengguna kami, jadi kita dan para pengguna tidak usah khawatir," ujar dia.
Lebih lanjut, Roy juga mengingatkan bahwa penggunaan kata sandi yang
kuat sangat diperlukan, tidak hanya dalam Twitter, namun juga untuk
seluruh produk teknologi lainnya.
"Kalau menurut saya di dalam teknologi sendiri apa pun produk yang dipakai harus menggunakan sandi yang kuat," ujar dia.
"Jangan ulang tahun orangtua, jangan ulang tahun saudara," tambah dia.
Terkait isu keamanan, ini tanggapan Twitter Indonesia
Kamis, 16 Juni 2016 4:41 WIB