Jakarta (ANTARA Jambi) - Presiden Joko Widodo meresmikan pembukaan
pameran karya lukis bertema "17/71: Goresan Juang Kemerdekaan" yang
menampilkan koleksi lukisan yang selama ini berada di sejumlah istana
kepresidenan.
"Saya berharap pameran lukisan koleksi istana ini
bisa menginspirasi
kita semuanya, bisa memicu dan memacu semangat kita, bisa memperkuat
karakter bangsa agar nantinya kita jadi bangsa pemenang," kata Jokowi
saat membuka pameran di Galeri Nasional, Jakarta, Senin pagi.
"Dari
tema-tema lukisan tersebut masyarakat bisa belajar banyak terutama
generasi muda bisa memetik nilai-nilai keutamaan, nilai-nilai
perjuangan, nilai-nilai persatuan dan juga mereka bisa membangun, bisa
membayangkan, membangun imajinasi yang indah tentang bangsa Indonesia
dan tumpah darah Indonesia," katanya.
Koleksi lukisan dan benda
seni di sejumlah istana kepresidenan begitu banyak hingga mencapai
ribuan. Dia mengatakan benda-benda tersebut sebagian besar dikoleksi
oleh Presiden RI Pertama Soekarno.
Koleksi-koleksi tersebut hanya disimpan di istana sehingga
masyarakat Indonesia tidak bisa menikmati dan mengambil pelajaran dari
benda seni yang harganya tidak ternilai tersebut.
"Tantangan ke
depan semakin berat dan tidak mudah tanpa optimisme, tanpa semangat
gotong royong, tanpa semangat kerja keras, tanpa kreativitas yang tinggi
bangsa ini akan digulung oleh arus sejarah," ujar Presiden.
Puluhan koleksi itu, ujar Jokowi, merupakan milik masyarakat Indonesia yang dapat dinikmati bersama melalui pameran itu.
Pemerintah Indonesia menampilkan 28 lukisan dari ribuan koleksi seni
lukis yang selama ini dipajang di sejumlah istana negara baik di
Jakarta, Bogor maupun Yogyakarta untuk merayakan HUT Kemerdekaan ke-71
Indonesia.
Sejumlah pejabat negara yang hadir dalam pembukaan itu antara lain
mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri, Menko Polhukam Wiranto,
Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Ketua DPD Irman Gusman.
Pameran tersebut diselenggarakan selama 1 bulan mulai 1 Agustus 2016
di Galeri Nasional, Medan Merdeka Timur, Jakarta dengan tajuk "17/71:
Goresan Juang Kemerdekaan".
Dua kurator, Mikke Susanto dan Rizki A Zaelani, telah memilih 28
lukisan dari 15 ribuan karya yang ada di istana-istana tersebut dengan
waktu pelukisan yang beragam, mulai dari 1850-an, 1940-an, 1950-an
hingga 1970.
Selain itu, perhelatan juga memamerkan buku-buku koleksi istana
antara lain "Lukisan-Lukisan Koleksi Ir. Dr. Sukarno", dan
"Ukiran-ukiran Rakjat Indonesia".
Sejumlah karya lukis yang akan ditampilkan antara lain "Penangkapan
Pangeran Diponegoro" karya Raden Saleh pada 1857, "Kehidupan di
Borobudur di Abad ke-9" karya Walter Spies pada 1930, "Empat Gadis Bali
dengan Sajen" karya Miguel Covarrubias pada 1933-1936, dan "Laskar
Rakyat Mengatur Siasat" karya Affandi pada 1946.
Jadilah bangsa pemenang, kata Presiden Jokowi
Senin, 1 Agustus 2016 12:13 WIB
......tanpa kreativitas yang tinggi bangsa ini akan digulung oleh arus sejarah......