Jakarta (ANTARA Jambi) - Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia
(YKPI), Linda Gumelar, mengatakan, kanker payudara merupakan jenis
kanker tertinggi pada pasien rawat inap maupun rawat jalan di seluruh
rumah sakit di Indonesia.
"Pada 2010, jumlah pasien kanker payudara 28,7 persen dari total
penderita kanker," kata Linda sebelum membuka diskusi panel
"Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional dalam Penjaminan Pelayanan
Kepada Pasien Kanker Anak dan Kanker Payudara" di Jakarta, Rabu.
Secara umum, Linda mengatakan prevalensi penyakit kanker di Indonesia
juga cukup tinggi. Menurut data Riset Kesehatan Dasar 2013, prevalensi
kanker di Indonesia adalah 1,4 dari 1.000 penduduk atau sekitar 347.000
orang.
Di seluruh dunia, 8,2 juta orang meninggal dunia setiap tahun akibat
kanker, meningkat dari sebelumnya 7,6 juta pada 2008. Diperkirakan pada
2025, jumlah orang meninggal dunia akibat kanker meningkat menjadi 11,5
juta bila tidak dilakukan upaya pencegahan dan pengendalian yang
efektif.
"Di Indonesia, kasus baru kanker payudara menjadi kasus kematian
tertinggi dengan angka 21,5 pada setiap 100.000. Yang memprihatinkan, 70
persen pasien kanker payudara baru datang ke fasilitas kesehatan pada
stadium lanjut," tuturnya.
Karena itu, Linda mengatakan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
yang dikelola Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sangat
penting terutama bagi pasien kanker, meskipun dalam dua tahun
pelaksanaannya masih perlu banyak penyempurnaan dan perbaikan.
"Pengobatan kanker memerlukan waktu yang relatif lama, berat dan tidak
murah. Kami berharap ada keberpihakan kebijakan dan aturan yang lebih
tepat bagi pasien kanker pengguna BPJS Kesehatan serta mendapatkan
pelayanan yang mudah dan ramah," katanya.
YKPI dan Yayasan Onkologi Anak Indonesia mengadakan diskusi panel
"Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional dalam Penjaminan Pelayanan
Kepada Pasien Kanker Anak dan Kanker Payudara" di Auditorium RS Pusat
TNI AD Gatot Subroto, Jakarta.
Kanker payudara tertinggi di Indonesia
Rabu, 7 September 2016 15:22 WIB