Mekkah (ANTARA Jambi) - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Djamil mengatakan masih menunggu pengumuman resmi Pemerintah Arab Saudi tentang kebijakan visa berbayar untuk haji dan umrah.
"Jadi kita tunggu kapan itu dimulai. Kalau sudah dimulai kita memikirkan seperti apa usulan kita. Apakah minta diperingan atau tidak perlu dikenakan biaya yang memberatkan. Kalau 2.000 ribu kan lumayan," kata Abdul Djamil di Hotel Dar Hadi Mekkah, Arab Saudi, Jumat.
Ia mengaku sudah mendengar terkait ketentuan bahwa untuk perjalanan haji yang pertama kali adalah gratis, seterusnya baru dikenakan biaya.
Terkait kondisi jamaah Indonesia, ia menjelaskan, jamaah yang berangkat tahun ini ada juga yang sudah berhaji, meski jumlahnya tidak banyak.
Menurut dia, untuk tahun ini, 98 persen jemaah belum berhaji. Ia mengatakan dalam daftar tunggu juga masih terdapat jamaah yang sudah berhaji.
"Hanya itu tidak kita prioritaskan. Kita berangkatkan pada pelunasan tahap kedua setelah tahap pertama kita kasih kesempatan kepada yang belum berhaji dan mereka tidak memanfaatkan," ujarnya.
Ia mengatakan pemerintah berkomitmen untuk memberikan prioritas pada yang belum berhaji.
Bahkan, lanjut dia, mulai tahun lalu telah ada kebijakan yang mengatur bahwa bagi jamaah yang sudah berhaji dan mau berhaji lagi, harus menunggu 10 tahun.
Sebelumnya, Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh mengatakan bahwa sudah mendengar informasi seputar kebijakan baru Pemerintah Arab Saudi untuk menerapkan visa berbayar.
"Ini belum pasti, tapi saya dengar tanggal 2 oktober untuk umrah dan haji pertama kali gratis. Tapi untuk kedua dan seterusnya akan ada penambahan charge," katanya.
Menurutnya, dari informasi yang dia dengar, tarif yang agak memberatkan adalah untuk visa ziarah. Dikatakan bahwa yang paling murah adalah 2.000 riyal atau sekitar Rp 7 juta. "Kami sedang berkomunikasi dengan kementerian luar negeri Arab Saudi terkait dengan hal ini karena itu adalah otoritas mereka," ujarnya.
Indonesia adalah negara dengan jumlah jamaah haji terbesar dan jamaah umroh yang terus mengalir setiap tahun dengan jumlah yang tidak kecil.
Pemerintah tunggu pengumuman resmi terkait visa berbayar
Jumat, 9 September 2016 14:16 WIB