Jambi (ANTARA Jambi) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jambi menyebutkan, penyaluran kredit untuk sektor korporasi dan rumah tangga di provinsi ini melambat karena dipengaruhi pada tren rendahnya pertumbuhan ekonomi di daerah itu.
Kepala Unit Komunikasi dan Koordinasi Kebijakan Bank Indonesia, Aya Sophia di Jambi, Selasa, mengatakan masih lambatnya penyaluran kredit dari sektor tersebut terlihat pada saldo bersih tertimbang (SBT) dan survei kegiatan dunia usaha (SKDU) pada triwulan II 2016 sebesar -6,90 persen.
"Hal tersebut menunjukkan dunia usaha masih memandang pesimis kegiatan usaha pada triwulan berjalan. Penyaluran kredit korporasi pada triwulan ke-II tumbuh 3,50 persen (yoy), atau melambat dibandingkan triwulan sebelumnya 10,94 persen (yoy)," kata Aya.
Selain itu hasil kinerja penjualan berdasarkan kunjungan liaison sebesar -0,55 yang mengindikasikan belum membaiknya penjualan dari korporasi.
Namun demikian katanya, pengusaha perlu memandang optimis bahwa perekonomian pada triwulan selanjutnya akan berjalan baik yang terlihat pada nilai SBT sebesar 3,18 persen.
Selain itu indeks keyakinan konsumen (IKK) dari sektor rumah tangga juga mengalami penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya. Yakni dari 109,4 pada Triwulan I-2016 menjadi 104,3 pada triwulan laporan.
"Pertumbuhan DPK rumah tangga di Jambi pada triwulan laporan tumbuh 4,42 persen (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya 10,53 persen (yoy)," katanya menjelaskan.
Saat ini penyaluran kredit di Provinsi Jambi kata dia masih didominasi pada sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan sebesar 36,65 persen.
Kemudian diikuti sektor industri pengolahan 20,71 persen, sektor perdagangan besar dan eceran 12,57 persen dan sektor pertambangan 9,41 persen.
Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi masih mendominasi penyaluran kredit pada triwulan laporan sebesar 54,20 persen diikuti kredit modal kerja 45,60 persen.
Sementara penyaluran kredit UMKM pada Triwulan II-2016 mencapai Rp11,0 triliun atau tumbuh 7,8 persen (yoy), atau meningkat jika dibandingkan triwulan sebelumnya 7,7 persen (yoy), kata Aya menambahkan.
Kredit korporasi dan rumah tangga Jambi melambat
Selasa, 13 September 2016 19:24 WIB
......Hal tersebut menunjukkan dunia usaha masih memandang pesimis kegiatan usaha pada triwulan berjalan......