Jakarta (ANTARA Jambi) - Pergantian Ketua DPR RI dari Ade Komarudin
ke Setya Novanto berpeluang sebagai pintu masuk perombakan atau kocok
ulang pimpinan DPR karena dalam UU nomor 17 tahun 2014 tentang MPR, DPR,
DPD dan DPRD, pimpinan DPR RI menggunakan sistem satu paket, kata
Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago.
"Pergantian ketua DPR, bisa berdampak dan pintu masuk kocok ulang pimpinan DPR," kata Pangi di Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan, dalam pasal 84 ayat (1) UU MD3 disebutkan bahwa
Pimpinan DPR terdiri atas satu orang ketua dan empat orang wakil ketua
yang dipilih dari dan oleh anggota DPR.
Pangi mengatakan, pasal 84 ayat (2) UU MD3 disebutkan Pimpinan DPR
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipilih dari dan oleh anggota DPR
dalam satu paket yang bersifat tetap.
"Namun demikian kocok ulang pimpinan DPR RI tergantung pada
konstelasi politik pergantian Ade Komarudin ke Setya Novanto," ujarnya.
Dia juga meyakini peluang kocok ulang pimpinan DPR RI sangat terbuka
lebar namun yang penting hasil konsensus dan kesepakatan secara
kolektif dan kolegial, kesepakatan antara pimpinan parpol dan elite
penentu itu sendiri, sepanjang tidak memicu kegaduhan.
Dia juga menyesalkan rencana pergantian Ketua DPR dari Ade Komarudin
ke Setya Novanto karena dapat mengganggu kinerja DPR RI dalam bidang
pengawasan, legislasi dan anggaran.
"Selama ini DPR RI lagi membangun kinerja agar lebih baik, namun
atas peristiwa politik pergantian Ketua DPR RI dapat membuat kepercayaan
publik menurun," katanya.
Menurut dia, kalau terjadi polemik dan kegaduhan soal pergantian
pimpinan DPR, maka semakin memperpanjang dan memperdalam rentetan
akumulasi kekecewaan publik.
Sebelumnya dalam rapat pleno DPP Partai Golkar memutuskan Setya
Novanto ditunjuk kembali menjadi Ketua DPR RI, menggantikan Ade
Komarudin.
Keputusan itu didasarkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang
menyebutkan bahwa rekaman percakapan antara Setya Novanto dengan
pimpinan PT Freeport untuk meminta saham, tidak bisa dijadikan alat
bukti.
Pengamat: pergantian Ade Komarudin peluang kocok ulang pimpinan
Rabu, 30 November 2016 15:39 WIB