Pidie Jaya, Aceh (ANTARA Jambi) - Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI
Tatang Suherman mengemukakan jumlah korban meninggal dunia akibat gempa
berkekuatan 6,5 Skala Richter di Aceh sebanyak 92 orang dan 213 orang
mengalami luka-luka.
"Dari hasil laporan anggota TNI dan Polri serta relawan, jumlah
korban meninggal mencapai 92 orang dan yang paling banyak terdapat di
Kabupaten Pidie Jaya," kata Pangdam kepada wartawan saat meninjau lokasi
gempa di Kabupaten Pidie Jaya, Rabu.
Pangdam didampingi Kapolda Aceh Irjen Pol Rio S Djambak meninjau
beberapa lokasi gempa di sepanjang jalan Kabupaten Pidie, Pidie Jaya dan
Kabupaten Bireuen.
Pangdam menyatakan, pencarian korban terus dilakukan di sejumlah
titik, karena diperkirakan masih ada warga yang terjebak di reruntuhan
bangunan.
Untuk mempercepat proses evakuasi, Pangdam menegaskan, pihaknya
akan mengerahkan secara maksimal pasukan TNI yang ada di wilayah
Kabupaten Pidie, Pidie Jaya dan Kabupaten Bireuen.
Demikian juga dengan anggota Polri yang ada di tiga kabupaten
tersebut akan dikerahkan untuk membantu proses pencarian bersama relawan
dari Basarnas, RAPI, PMI, dan BPBD.
Kapolda Rio menyebut ada dua
daerah yang paling parah terdampak gempa yang terjadi pukul 05.03 WIB,
yakni Meureudu, Ibukota Pidie Jaya dan Kecamatan Ulee Glee.
Para korban luka telah dievakuasi ke 3 rumah sakit, yakni Rumah Sakit Umum Daerah Pidie, RSUD Pidie Jaya dan RSUD Bireuen.
Data sementara, sedikitnya 92 toko mengalami rusak berat dan
sebagian rata dengan tanah yang berada di lima kecamatan yakni Meureudu
41 unit, Kecamatan Tringgadengn 26 unit, Kecamatan Bandar Dua 7 unit,
Kecamatan Bandar Baru 16 unit dan Kecamatan Meurah Dua 2 unit.
Sedangkan bangunan masjid kabupten dan kecamatan yang mengalami kerusakan parah sebanyak 5 unit.
Selain bangunan, terdapat empat titik badan jalan di kawasan Pidie
Jaya juga mengalami retak-retak, seperti di Kecamatan Tringgadeng,
Lungputu, dan Ulim.
Gempa Pidie Jaya Aceh akibatkan 92 meninggal 213 luka
Rabu, 7 Desember 2016 16:49 WIB