Jakarta, Antarajambi.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla ingin
pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Negara Bagian Rakhine, Myanmar,
bisa selesai tahun ini.
"Kata Pak Wapres, satu tahun harus selesai. Akhir bulan ini kita
kirim tim ke sana, tim teknis mempelajari a-z lah. Cari kontraktornya,
MoU-nya, stakeholder-nya, segala macamlah," kata Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) dr Sarbini Abdul Murad di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat.
MER-C pertama kali mengajukan usul pembangunan Rumah Sakit
Indonesia di Rakhine kepada Wakil Presiden pada Juni 2016, untuk meminta
dukungan dalam menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI) dan Perwakilan
Umat Buddha Indonesia (Walubi).
Sejak saat itu, Sarbini mengatakan, MER-C telah berhasil
menghimpun dana Rp30 miliar dengan rincian Rp10 miliar dari PMI, Rp10
miliar dari MER-C dan Rp10 miliar dari donatur lainnya.
"Total dana tersebut untuk pembangunan rumah sakit dan alat kesehatan, untuk rumah sakit saja Rp18 miliar," kata dia.
Sarbini mengatakan pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Rakhine
akan dimulai April 2017 di Mrauuk-U, daerah yang ditinggali warga Muslim
Rohingya dan Buddhis.
"Rumah sakit adalah suatu tempat yang netral, tempat berkumpulnya
orang-orang lintas agama, lintas status sosial, bahkan interaksi Muslim
dan Buddha menyatu, sehingga diharapkan timbul kedekatan dan rasa
percaya, saling percaya," kata dia.
"Kita harapkan mereka bisa menerima satu sama lain," lanjut Sarbini.
Sarbini mengatakan Wakil Presiden mengharapkan Rumah Sakit
Indonesia di Rakhine dapat memberikan gambaran tentang kehidupan
antar-umat beragama di Indonesia, yang bisa saling bertoleransi dan
menghormati.
Rapat tentang pembangunan rumah sakit tersebut di Istana Wakil
Presiden antara lain dihadiri oleh perwakilan Walubi, PMI, Muhammadiyah,
Dompet Dhuafa, dan Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU.
Wapres ingin RS Indonesia di Myanmar selesai tahun ini
Jumat, 17 Maret 2017 14:23 WIB