Bandarlampung, Antarajambi.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika menyatakan gempa tektonik berkekuatan 5,2 Skala Richter yang
dirasakan di sekitar Kabupaten Tanggamus dan Kabupaten Lampung Barat
pada Selasa (21/3) pukul 20.13 WIB, tidak berpotensi tsunami.
Menurut BMKG, pusat gempa itu berada pada koordinat 6.24 derajat
Lintang Selatan dan 104.30 Bujur Timur, tepatnya di kawasan perairan
laut Samudra Hindia pada jarak 166 km arah barat daya Kota Agung,
Tanggamus, kedalaman 56 km.
Gempa itu dirasakan II-III Modified Mercally Intensity (MMI) di
Liwa, Lampung Barat, dan II-III MMI di Kota Agung, Tanggamus.
BMKG menegaskan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan ancaman tsunami.
Baca juga: (Gempa 5,2 skala Richter di Tanggamus, Lampung Barat)
Dalam penjelasannya, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Drs
Moch Riyadi MSi, menyampaikan dari hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa
gempa bumi ini peta tingkat guncangan menunjukkan bahwa dampaknya
berupa guncangan dirasakan di Kota Agung (Tanggamus), Krui, Liwa, Kota
Jawa, Negeri Ratu, Belimbing, dan Tampang Belimbing (Lampung
Barat-Pesisir Barat) pada skala intensitas II SIG BMKG (II-III MMI).
Banyak warga setempat dilaporkan terkejut dan berhamburan ke luar
rumah akibat guncangan gempa bumi ini, namun hingga saat ini belum ada
laporan mengenai kerusakan diakibatkannya.
Gempa bumi Lampung ini merupakan jenis gempa bumi berkedalaman
dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng. Dalam hal ini Lempeng
Indo-Australia menunjam ke bawah Lempeng Eurasia dengan laju 60
mm/tahum, mengalami deformasi/patahan batuan tepat di bawah cekungan
busur muka (fore arc basin).
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dipicu penyesaran naik (thrust fault).
Hasil monitoring BMKG hingga saat ini belum terjadi gempa bumi
susulan. Karena itu, masyarakat pesisir Lampung diimbau agar tetap
tenang, mengingat hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak
berpotensi tsunami.
BMKG : gempa di Lampung tak berpotensi tsunami
Rabu, 22 Maret 2017 9:19 WIB