Malang, Antarajambi.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjoyo mengungkapkan tahun
2018 dana desa yang dikucurkan pemerintah bakal naik lagi hingga
mencapai sekitar Rp120 triliun.
"Tahun ini dana desa yang dikucurkan sebesar Rp60 triliun dengan
rata-rata per desa menerima sebesar Rp800 juta. Dan, tahun depan ada
rencana dinaikkan lagi menjadi Rp120 triliun dan setiap desa menerima
sebesar Rp1 miliar lebih," kata Mendes PDTT Eko Putro Sandjoyo saat
memaparkan kinerja Kemendes PDTT di hadapan peserta dialog kepala desa
dan lurah se-Kabupaten Malang dan Kota Batu di Universitas Islam Malang
(Unisma) di Malang, Senin.
Menurut Menteri, dana desa yang dikucurkan ke desa-desa dari tahun
ke tahun terus meningkat. Pada tahun 2015, dana yang dikucurkan sebesar
Rp20,76 triliun atau rata-rata per desa menerima sebesar Rp280,3 juta.
Tahun 2016, meningkat menjadi Rp46,98 triliun dan setiap desa menerima
dana sebesar Rp643,6 juta.
Sedangkan tahun 2017, dana desa yang disalurkan pemerintah mencapai
Rp60 triliun dan setiap desa menerima sebesar Rp800 juta. "Tahun depan
ada rencana dinaikkan lagi karena untuk mengejar pembangunan
infrastruktur maupun nonfisik yang ada di desa," urainya.
Ia mengakui dana desa berpengaruh cukup besar terhadap peningkatan
pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja nasional, bahkan sata
statistik mencatat bahwa pada 2016, dana desa berkontribusi sebesar 0,9
persen pada Produk Domestik Bruto (PDB), penyumbang 0,04 persen dalam
pertumbuhan ekonomi nasional, serta ment=yerap tenaga kerja hingga
mencapai 2,34 juta jiwa.
Pada tahun ini, lanjutnya, Kemendes PDTT memiliki empat program
prioritas, yakni produk unggulan desa atau produk unggulan kawasan
perdesaan. "Kami minta setiap daerah segera menentukan produk unggulan
masing-masing untuk meningkatkan perekonomian dan membuka kesempatan
kerja secara luas," ujarnya.
Selain itu, katanya, program prioritas lainnya adalah Badan Usaha
Milik Desa (BUMDes) sebagai mesuin penggerak ekonomi rakyat. Dalam dua
tahun terakhir ini jumlah BUMDes meningkat tajam, yakni pada 2014 hanya
1.022 unit dan saat ini sudah mencapai 18.466 unit.
Untuk mengakomodasi BUMDes yang jumlahnya terus meningkat itu,
lanjutnya, pemerintah berinisiasi untuk membentuk satu holding, dimana
Bulog sebagai leading sektornya. Dan, ada empat bank milik Badan Usaha
Milik Negara (BUMN), yakni BNI, BRI, BTN, dan Bank Mandiri yang menjadi
pemegang saham utama holding tersebut.
"Holding BUMDes inilah yang nanti akan mengontrol seluruh BUMDes di
Tanah AIr, baik dari segi manajemen, SDM maupun produktivitas. Kami
berharap dengana danya holding ini, ribuan jaringan BUMDes mampu menjadi
perusahaan besar setara internasional," paparnya.
Selain dua prioritas tersebut, dua prioritas Kemendes PDTT lain
yang bakal dituntaskan pada tahun ini adalah membangun embung air desa
dan mennciptakan sarana olahraga desa (Raga Desa).
Menteri PDTT: 2018 dana desa naik lagi
Senin, 27 Maret 2017 20:50 WIB