New York, Antarajambi.com - Bursa saham Wall Street ditutup lebih
rendah pada Rabu (Kamis pagi WIB), hari perdagangan terakhir Mei,
karena data perumahan suram dari negara tersebut menekan pasar.
Indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan 20,82 poin atau 0,10 persen menjadi berakhir di 21.008,65 poin.
Indeks S&P 500 berkurang 1,11 poin atau 0,05 persen menjadi
berakhir di 2.411,80 poin, dan indeks komposit Nasdaq turun 4,67 poin
atau 0,08 persen menjadi 6.198,52 poin.
Penjualan "pending home"
(rumah yang pengurusannya belum selesai) di AS pada April merosot untuk
bulan kedua berturut-turut dan turun secara nasional tahun ke tahun dan
di seluruh empat wilayah utama, menurut National Association of Realtors
(NAR) pada Rabu (31/5).
Indeks Penjualan Pending Home, indikator
berpandangan ke depan berdasarkan kontrak, turun 1,3 persen menjadi
109,8 pada April dari 111,3 yang direvisi turun pada Maret. Indeks
tersebut sekarang 3,3 persen di bawah tahun lalu, yang merupakan
penurunan tahun pertama sejak Desember lalu.
Dalam berita
perusahaan, pengecer AS Michael Kors mengumumkan rencana pada Rabu
(31/5) untuk menutup 100 sampai 125 lokasi harga penuh (full-price)
selama dua tahun ke depan, di tengah tren bahwa semakin banyak konsumen
memilih berbelanja secara daring (online). Sahamnya turun lebih dari
sembilan persen pada Rabu (31/5) setelah pengumuman tersebut.
Nasdaq
telah menambahkan 2,6 persen untuk bulan ini, di jalur untuk kenaikan
bulanan ketujuh berturut-turut, keuntungan beruntun terpanjang sejak
2013. Demikian laporan Xinhua.
Wall Street ditutup turun tertekan data ekonomi lemah
Kamis, 1 Juni 2017 7:00 WIB