Jakarta, Antarajambi.com - Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan
ekonomi pada triwulan II-2017 akan mencapai 5,1 persen, lebih tinggi
dibandingkan realisasi pertumbuhan ekonomi triwulan sebelumnya sebesar
5,01 persen.
"Triwulan II, memang kita akan di atas triwulan I 5,01 persen.
range di sekitar 5,1 persen pembulatan," kata Kepala Departemen
Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo saat jumpa pers di
Jakarta, Kamis malam.
Proses pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut pada triwulan II
2017 meskipun tidak sekuat perkiraan semula. Pertumbuhan konsumsi
berpotensi lebih rendah sebagaimana tercermin pada perlambatan
pertumbuhan penjualan ritel.
"Konsumsi masyarakat pada triwulan II rendah. Evaluasi kami,
penjualan ritel Juni menurun, tumbuh hanya 6,7 persen, dibandingkan
periode yang sama tahun lalu tumbuh di sekitar 8 persen. Ini mengapa ada
perlambatan dari sisi konsumsi," ujar Dody.
Daya beli masyarakat dinilai tertekan akibat kenaikan tarif listrik
dan juga dampak penundaan pembayaran gaji ke-13 PNS aktif yang awalnya
direncanakan Juni bergeser menjadi Juli.
Bank sentral memperkirakan, konsumsi pada triwulan II-2017 kurang
lebih akan tumbuh sama dengan triwulan II-2016 yang mencapai 4,76
persen, namun juga berpotensi melebihi level tersebut.
"Perkiraan kita bisa lebih besar atau juga kurang lebih sama untuk
angka akhirnya. Tapi ini memang di bawah perkiraan kita di awal," kata
Dody.
Kinerja ekspor sendiri tetap tumbuh meskipun lebih rendah dari
perkiraan semula, terutama dipengaruhi oleh perlambatan pertumbuhan
volume ekspor produk primer dan manufaktur.
Sebaliknya, investasi tumbuh lebih baik terutama nonbangunan
ditopang investasi terkait sumber daya alam, di tengah investasi
bangunan yang masih cukup baik terkait dengan proyek infrastruktur
pemerintah dan sektor konstruksi swasta.
"Investasi justru kondisinya lebih baik, indikasi meningkatnya
investasi swasta sudah mulai terjadi. Jadi ada beberapa kegiatan di
sektor sumber daya alam khususnya komoditi, membangkitkan investasi
sektor terkait seperti alat berat, transportasi, dan lainnya yang
terkait pertambangan dan perkebunan. Kami cukup percaya diri investasi
akan lebih baik dibandingkan triwulan I dan bahkan dari perkiraan kami,"
kata Dody.
Ke depan, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan membaik ditopang
oleh peningkatan kinerja ekspor dan investasi. Dengan perbaikan pada
paruh kedua 2017, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi
secara keseluruhan 2017 masih dalam kisaran 5,-5,4 persen.
Ia menambahkan, sejumlah risiko yang dapat berdampak pada prospek
pertumbuhan ekonomi perlu tetap diwaspadai, terutama terkait dengan
belum kuatnya permintaan domestik sejalan dengan masih berlanjutnya
proses konsolidasi korporasi dan perbankan.
BI prediksi pertumbuhan ekonomi triwulan 2-2017 akan capai 5,1 persen
Jumat, 21 Juli 2017 7:50 WIB