Chicago, Antarajambi.com - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New
York Mercantile Exchange berakhir sedikit lebih rendah pada Senin
(Selasa pagi WIB), tetapi pelemahan dolar AS telah mendorong logam mulia
itu menguat selama Juli.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember turun 1,90 dolar AS
atau 0,15 persen, menjadi menetap di 1.273,40 dolar AS per ounce, lapor
Xinhua.
Dow Jones Industrial Average naik 91,59 poin atau 0,42 persen menjadi
21.921,90 poin pada pukul 17.37 GMT. Ketika pasar ekuitas naik, emas
berjangka biasanya turun.
Namun selama sebulan terakhir (Juli), indeks dolar AS tampak terus
menurun, dari 96,20 di hari pertama perdagangan emas berjangka pada Juli
menjadi 93,01 pada pukul 17.27 GMT selama sesi terakhir.
Melemahnya dolar telah menyebabkan kenaikan emas berjangka yang
signifikan pada bulan ini (Juli), dengan emas untuk pengiriman Desember
meningkat hampir 50 dolar AS, atau 3,8 persen.
Indeks dolar AS adalah ukuran dolar terhadap sekeranjang mata uang utama
lainnya. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti
jika dolar turun maka emas berjangka akan naik.
Dolar AS telah dilemahkan oleh data ekonomi yang buruk dan gejolak di
Gedung Putih, karena para pejabat di lingkaran Presiden Donald Trump atu
per satu mengundurkan diri.
Kegagalan untuk mencabut dan mengganti Obamacare, penyelidikan hubungan
antara kampanye Trump dan Rusia, juga mendorong investor untuk mencari
tempat investasi yang aman (safe haven), kata para analis.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya pada Senin (31/7), perak untuk
pengiriman September naik 9,1 sen atau 0,55 persen, menjadi ditutup pada
16,786 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Oktober naik 4,1
dolar AS atau 0,44 persen, menjadi menetap di 940,70 dolar AS per ounce.
Emas bergerak naik pada Juli meski turun di hari terakhir
Selasa, 1 Agustus 2017 8:58 WIB