New York, Antarajambi.com - Kurs dolar AS diperdagangkan bervariasi
pada Selasa (Rabu pagi WIB), di tengah peluncuran rudal oleh Republik
Demokratik Rakyat Korea (DPRK) atau Korea Utara dan kerusakan masif
akibat Badai Harvey.
Korea Utara meluncurkan sebuah rudal pada Selasa (29/8) pagi dan
rudal tersebut jatuh ke Samudra Pasifik di Hokkaido setelah melewati
kepulauan Jepang, kata pemerintah Jepang.
Indeks Volatilitas CBOE, yang secara luas dianggap sebagai ukuran
ketakutan terbaik di pasar, meningkat hampir 20 persen pada Selasa
(29/8).
Ketegangan antara Amerika Serikat dan Korea Utara telah meningkat
awal bulan ini setelah Presiden ASt Donald Trump mengatakan bahwa Korea
Utara akan menghadapi "api dan kemarahan" jika terus mengancam Amerika
Serikat.
Sementara itu, para investor juga mengawasi sektor energi karena
laporan menunjukkan Badai Harvey telah menyebabkan kerusakan besar dan
evakuasi paksa di Texas.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,01 persen menjadi 92,214 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro meningkat menjadi 1,1993 dolar
AS dari 1,1980 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun
menjadi 1,2928 dolar AS dari 1,2941 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar
Australia turun menjadi 0,7963 dolar AS dari 0,7971 dolar AS.
Dolar AS dibeli 109,57 yen Jepang, lebih tinggi dari 109,11 yen pada
sesi sebelumnya. Dolar AS juga turun menjadi 0,9534 franc Swiss dari
0,9550 franc Swiss, dan naik tipis menjadi 1,2528 dolar Kanada dari
1,2493 dolar Kanada, demikian Xinhua melaporkan.
Dolar bervariasi di tengah peluncuran rudal Korut dan Badai Harvey
Rabu, 30 Agustus 2017 8:35 WIB