New York, Antarajambi.com - Harga minyak global berakhir lebih rendah
pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena Badai Irma - salah satu badai paling
kuat dalam satu abad terakhir, melaju menuju negara bagian Florida,
Amerika Serikat.
Irma, badai besar kedua yang mendekati Amerika Serikat dalam dua
minggu ini, telah membunuh 14 orang dan menghancurkan pulau-pulau di
Karibia, bisa melumpuhkan kilang-kilang dan menyebabkan kekurangan bahan
bakar dalam beberapa hari ke depan.
Statistik menunjukkan pendahulu Badai Irma, Harvey telah menyebabkan penutupan terhadap seperempat kilang-kilang AS.
Para analis mengatakan harga minyak turun akibat aktivitas
penyulingan rendah menyusul Badai Harvey, yang secara tajam mengurangi
permintaan minyak mentah.
Sementara itu, meningkatnya persediaan AS juga membebani pasar.
Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan dalam laporan mingguannya
pada Kamis (7/9) bahwa stok minyak mentah AS meningkat 4,6 juta barel
pekan lalu, lebih tinggi dari ekspektasi pasar sebesar 4,0 juta barel.
Patokan AS, minnyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate
(WTI) untuk pengiriman Oktober, turun 1,61 dolar AS menjadi menetap di
47,48 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk
pengiriman November, turun 0,71 dolar AS menjadi ditutup di 53,78 dolar
AS per barel di London ICE Futures Exchange. Demikian laporan Xinhua.
Harga minyak turun karena badai Irma menuju Florida AS
Sabtu, 9 September 2017 8:20 WIB