Jakarta, Antarajambi.com - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
menegaskan, pihaknya tidak pernah merilis tentang adanya institusi
diluar TNI yang berencana mendatangkan 5.000 pucuk senjata secara
ilegal ke Indonesia.
"Saya tidak pernah "press release" (soal senjata), saya hanya
menyampaikan kepada purnawirawan, namun berita itu keluar. Saya tidak
akan menanggapi terkait itu (senjata ilegal)," kata Panglima TNI usai
menutup Kejurnas Karate Piala Panglima TNI Tahun 2017, di Mabes TNI
Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu malam.
Namun demikian, dirinya mengakui bahwa beredarnya video dan rekaman soal itu di dunia maya adalah memang pernyataannya.
"Seribu persen itu benar kata-kata saya. Tapi saya tidak pernah
press release, sehingga saya tidak perlu menanggapi hal itu," paparnya.
Terkait kebenaran informasi bahwa ada institusi di luar TNI yang
berencana mendatangkan 5.000 pucuk senjata secara ilegal ke Indonesia,
Panglima TNI kembali enggan menanggapi soal itu.
Menanggapi pernyataan Menko Polhukam Wiranto bahwa ada masalah
komunikasi antara TNI, BIN dan Polri, kata Gatot, bisa ditanyakan
langsung kepada Wiranto soal itu.
Ia kembali mengakui bahwa rekaman yang beredar itu benar-benar
omongannya, namun dirinya tidak punya kompetensi untuk menanggapi hal
itu lantaran dirinya tidak pernah melakukan press release.
"Itu benar omongan saya, 1000 persen, tapi tentang kebenaran isi konten rekaman itu saya tak mau berkomentar," katanya.
Dalam rekaman yang beredar, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo
menyebut adanya institusi tertentu yang akan mendatangkan 5.000 senjata
secara ilegal dengan mencatut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pernyataan itu disampaikan Jenderal Gatot dalam silaturahmi TNI
dengan purnawirawan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Jumat (22/9).
Acara tersebut turut dihadiri Menko Polhukam Wiranto, mantan Wakil
Presiden Republik Indonesia Jenderal (Purn) Try Sutrisno, Laksamana TNI
(Purn) Widodo AS, dan mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus,
Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum Partai
Gerindra, serta sejumlah petinggi TNI lainnya.
Panglima TNI tak pernah rilis terkait 5.000 senjata ilegal
Senin, 25 September 2017 8:11 WIB