Jakarta, Antarajambi.com - Presiden Joko Widodo ingin anggaran untuk mengatasi masalah kemiskinan ditambah pada 2018.
"Saya minta APBN di tahun 2018 ini lebih difokuskan untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan pertama kemiskinan,
anggaran yang berkaitan dengan hal ini agar betul-betul diperhatikan dan
ditambah," kata Presiden dalam rapat kabinet paripurna di Istana
Negara, Jakarta, Senin.
Dalam rapat yang dihadiri oleh
menteri-menteri Kabinet Kerja, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo,
Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian dan pejabat terkait itu,
Presiden mengatakan masalah kedua yang mesti menjadi fokus perhatian
adalah pengangguran.
"Kedua berkaitan dengan pengangguran nanti
berkaitan dengan investasi dan lain-lainnya dan ada juga berkaitan
dengan ketimpangan. Saya kira mulai Oktober ini akan dimulai masalah
utang sosial, masalah pembukaan bank wakaf mikro, arahnya harus ke
arah-arah itu," ungkap Presiden.
Presiden juga menyinggung soal
penanganan warga sekitar kawasan Gunung Sinabung di Sumatera Utara dan
Gunung Agung di Bali yang mengungsi untuk menghindari dampak aktivitas
vulkanik.
"Masyarakat yang terkena dampak letusan dari Gunung Sinabung dan
kedua dari Gunung Agung, dibantu secara maksimal dari semua sisi,"
tambah Presiden.
Selain untuk pengungsi di dalam negeri, Presiden juga mengingatkan
agar pengiriman bantuan untuk pengungsi Rohingya di Myanmar dan
Bangladesh tetap dilakukan.
"Kemudian yang berkaitan dengan Rakhine State dan pengungsi yang ada di Bangladesh maupun Myanmar saya pesan, concern kita, kita bantu saudara-saudara kita yang tertimpa musibah," jelas Presiden.
Presiden ingin anggaran untuk atasi kemiskinan ditambah
Senin, 2 Oktober 2017 16:41 WIB