New York, Antarajambi.com- Harga minyak dunia berakhir lebih rendah
pada Kamis (Jumat pagi WIB), setelah Badan Energi Internasional (IEA)
melaporkan prospek pasar yang "bearish".
Dalam laporan pasar minyak bulanannya, IEA yang berbasis di Paris
mengatakan bahwa pihaknya terus melihat permintaan global untuk minyak
mentah tumbuh 1,6 juta barel per hari (bpd) pada 2017, sebelum moderat
menjadi 1,4 juta barel per hari pada 2018.
"Perkiraan pertumbuhan permintaan global kami tidak berubah pada 1,6
juta barel per hari pada 2017, atau 1,6 persen, dan 1,4 juta barel per
hari pada 2018, atau 1,4 persen," kata laporan tersebut.
Sementara itu, para pedagang juga fokus pada data persediaan minyak Amerika Serikat.
Persediaan minyak mentah AS turun 2,7 juta barel pada pekan yang
berakhir 6 Oktober menjadi 462,2 juta barel, 2,5 persen di bawah level
setahun yang lalu, kata Badan Informasi Energi (EIA) dalam laporan
mingguannya pada Kamis (12/10).
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate
(WTI) untuk pengiriman November, turun 0,70 dolar AS menjadi menetap di
50,60 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk
pengiriman Desember, turun 0,69 dolar AS menjadi ditutup pada 56,25
dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange, sebut Xinhua.
Harga minyak dunia turun
Jumat, 13 Oktober 2017 7:56 WIB