Jakarta, Antarajambi.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum
dan Keamanan Wiranto mengatakan dengan tertembaknya dua tokoh ISIS di
Marawi, Filipina telah menggagalkan basis kekuatan kelompok radikal
pembentuk negara Islam tersebut di wilayah Asia Tenggara.
"Kita sangat bersyukur, berarti pertemuan di Manado dulu itu
membuahkan kerja sama yang cukup baik. Antara negara-negara yang juga
menginginkan jangan sampai Asia Tenggara dijadikan basis ISIS yang
baru," kata Wiranto di Jakarta, Senin.
"Sub Regional Meeting on Foreign Terrorist Fighters and Cross Border
Terrorism", yang digelar di Manado Juli lalu, diikuti oleh enam negara
yakni Indonesia, Australia, Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam dan
Selandia Baru, guna meningkatkan kerja sama dalam memerangi penyebaran
paham radikalisme dan terorisme.
Wiranto mengatakan paham kelompok ISIS adalah menyebarkan basis
kekuatannya secara divergen ke beberapa wilayah, dan itu berhasil
digagalkan salah satunya dengan ditembak matinya dua petinggi kelompok
militan Maute.
"Divergen itu kan menyebarkan basis kekuatannya di beberapa wilayah
kan, itu kita gagalkan. Di Marawi, Presiden Duarte juga telah mengatakan
bahwa bulan ini mereka selesaikan masalah Marawi itu," tambahnya.
Dengan tewasnya dua pemimpin kelompok militan yang terafiliasi ISIS
di Marawi tersebut, Pemerintah berharap potensi ISIS masuk ke Indonesia
dapat diminimalkan.
Pihak otoritas Filipina mengkonfirmasi tewasnya Isnilon Hapilon dan
Omar Maute dalam serangan dengan kelompok militer Filipina. Pemerintah
Filipina menyebut Hapilon dan Maute sebagai pemimpin kelompok koalisi
Maute dan Abu Sayyaf yang meneror Kota Marawi di Pulau Mindanao.
Menkopolhukam: jangan sampai Asia Tenggara jadi basis ISIS
Senin, 16 Oktober 2017 18:03 WIB
......Kita sangat bersyukur, berarti pertemuan di Manado dulu itu membuahkan kerja sama yang cukup baik. Antara negara-negara yang juga menginginkan jangan sampai Asia Tenggara dijadikan basis ISIS yang baru......