New York, Antarajambi.com - Kurs dolar AS memperpanjang penguatan
terhadap mata uang utama lainnya pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena
para investor terutama mencerna data ekonomi yang baru dirilis.
Harga impor AS meningkat 0,7 persen pada September, Departemen
Tenaga Kerja melaporkan pada Selasa (17/10), setelah meningkat 0,6
persen pada Agustus.
Sementara itu, indeks harga untuk ekspor AS naik 0,8 persen pada
September, setelah meningkat 0,7 persen pada bulan sebelumnya.
Federal Reserve AS melaporkan bahwa produksi industri naik 0,3
persen pada September. Tingkat perubahan untuk Juli dan Agustus direvisi
secara khusus; perkiraan saat ini untuk Juli, turun 0,1 persen, adalah
0,5 persentase poin lebih rendah dari yang dilaporkan sebelumnya,
sementara perkiraan untuk Agustus, penurunan 0,7 persen, 0,2 persentase
poin lebih tinggi dari sebelumnya.
Sementara itu, para pedagang mencerna pernyataan terakhir dari Ketua
Fed Janet Yellen pada Minggu (15/10) dalam sebuah seminar perbankan
internasional.
Yellen mengatakan bahwa "aktivitas ekonomi di Amerika Serikat telah
tumbuh cukup moderat sepanjang tahun ini, dan pasar tenaga kerja terus
menguat."
Para analis mengatakan ucapan Yellen menunjukkan bahwa bank sentral
akan segera melanjutkan menaikkan suku bunga untuk mencerminkan
penguatan ekonomi.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang
utama, naik 0,19 persen menjadi 93,489 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1772 dolar AS
dari 1,1809 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun
menjadi 1,3290 dolar AS dari 1,3260 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar
Australia turun menjadi 0,7847 dolar AS dari 0,7859 dolar AS.
Dolar dibeli 112,15 yen Jepang, lebih tinggi dari 111,89 yen pada
sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9784 franc Swiss dari 0,9749
franc Swiss, dan mencapai 1,2540 dolar Kanada dari 1,2519 dolar Kanada,
demikian Xinhua.
Dolar AS menguat didukung data ekonomi terbaru
Rabu, 18 Oktober 2017 8:03 WIB