Jambi, Antarajambi.com - Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi menggelar uji kompetensi sertifikasi profesi produksi benih tanaman perkebunan untuk komoditas karet dan kopi yang meluluskan sebanyak 28 orang dinyatakan kompeten.
"Uji kompetensi profesi benih dan tanaman perkebunan yakni karet dan kopi diikuti 30 peserta, dan sebanyak 28 orang lulus dinyatakan kompeten serta berhak mendapatkan sertifikat kompetensi," kata Ketua Tempat Uji Kompetensi BPP Jambi Muhammad Taufiqurahman di Jambi, Jumat.
Dengan sertifikasi kompetensi itu, maka menurut dia, maka sudah dinyatakan kompetensi untuk bisa memproduksi benih tanaman perkebunan, dalam hal ini karet dan kopi. Artinya produk benih mereka telah memenuhi standar nasional untuk benih yang mereka hasilkan.
Taufik menyebutkan, kegiatan uji kompetensi itu berlangsung selama empat hari, 17-20 Oktober 2017 di Balai Pelatihan Pertanian Jambi (BPP Jambi).
Peserta uji kompetensi sertifikasi profesi produksi benih tanaman perkebunan berjumlah 30 orang berasal dari wilayah kerja BPP Jambi yakni dari provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD), Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau dan Jambi.
"Istilahnya ada dua dari uji kompetensi ini, yakni apakah seorang produsen itu sudah kompeten atau belum kompeten di bidangnya. Mereka yang lulus uji berhak mendapat sertifikasi dari Badan Sertifikasi Profesi, dan mereka dipastikan memiliki kompetensi dalam menangkar benih pertanian dan perkebunan," katanya.
Kegiatan itu merupakan salah satu usaha dari Kementerian Pertanian khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) untuk meningkatkan kompetensi dari para produsen benih tanaman, khususnya perkebunan.
Selain itu juga untuk membuktikan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) para produsen benih tanaman. Uji kompetensi sertifikasi profesi ini dilakukan melalui assesmen yang mencakup aspek pengetahuan, skill/ keterampilan dan attitude(sikap).
Ketiga aspek itu harus dilalui oleh para peserta. Asesor dalam hal ini sebagai penguji berusaha membuktikan para produsen benih, apakah kompeten atau belum kompeten di bidang produksi benih tanaman.***3***