Jakarta, Antarajambi.com - Mantan teroris Muhammad Sofyan Tsauri
mengajak generasi muda untuk mengaktualisasikan diri secara cerdas dan
jangan sampai terjerumus dalam hal yang negatif termasuk radikalisme dan
terorisme.
"Generasi muda harus cerdas dalam mengaktualisasi
diri terutama dalam menghadapi ancaman radikalisme dan terorisme," kata
Sofyan, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (2/11) malam.
Ia mengatakan generasi muda memiliki energi yang besar dan
idealisme yang kuat. Belajar dari perjalanan hidupnya, Sofyan mengajak
generasi muda untuk mengarahkan energi dan idealismenya pada hal-hal
positif yang lebih bermanfaat bagi sesama manusia, bangsa dan negara.
Sofyan sendiri pernah menjadi anggota polisi dan berdinas di Polres
Depok. Ia kemudian keluar dari kepolisian dan bergabung dengan jaringan
Al Qaeda. Ia pernah divonis 6 tahun penjara.
Kini Sofyan sudah bertobat dan bahkan aktif membantu pemerintah dalam menyuarakan perdamaian dan antiradikalisme terorisme.
Ia mengajak generasi muda mewaspadai dan melawan propaganda
kelompok radikal yang memang menyasar kalangan muda sedang berada pada
tahap haus ilmu dan informasi untuk direkrut menjadi anggotanya.
Dia menegaskan bahwa ajaran radikalisme tidak cocok bagi Indonesia
sebagai bangsa majemuk yang menghargai perbedaan karena ideologi
kekerasan ini justru membuat perpecahan bangsa dengan motif agama.
"Ini harus benar-benar diwaspadai generasi muda agar mereka tidak
salah jalan. Jangan sampai semangat mengaktualisasi diri dengan kemajuan
teknologi dikotori oleh ujaran kebencian yang mengajak pada suatu
permusuhan hanya karena perkara sepele," katanya.
Menurut dia, generasi muda harus terus menerus diberikan edukasi
tentang jati diri bangsa sehingga tidak mudah ternoda oleh paham-paham
yang merusak.
Mantan teroris: Pemuda harus cerdas aktualisasikan diri
Kamis, 2 November 2017 8:23 WIB