Kegiatan ini dalam rangka Peningkatan Kapasitas Penangkaran Benih Kedelai yang memiliki tujuan :
1. mendapatkan informasi, potensi, kendala, dan peluang peningkatan sistem perbenihan kedelai;
2. meningkatkan kapasitas kelembagaan penangkar benih kedelai menjadi kelembagaan penangkar yang mandiri;
3. mengurangi ketergantungan terhadap benih kedelai, dan kedelai konsumsi; dan
4. meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
Respon
petani sangat positif terhadap teknologi unggul Badan Litbang Pertanian
karena mereka mendapatkan informasi dan teknologi yang sangat berharga
dalam usaha pengembangan, dan perbenihan kedelai, jelas Dr. Joko Susilo
Utomo, Kepala Balai Penelitian Tanaman Kacang dan Umbi (Balitkabi).
Kegiatan
yang dilaksanakan di Desa Dusun Baru Kecamatan VII Koto Kabupaten Tebo,
yaitu varietas Anjasmoro seluas 3 hektar kelas benih BS dan 3 hektar
kelas benih FS, dengan estimasi musim tanam I yaitu benih sumber FS + 3
ton (untuk tanam berikutnya 75 hektar) dan 3,6 ton kg SS (untuk tanam
berikutnya 90 hektar), dilanjutkan pada musim tanam II akan diperoleh
benih sumber sebanyak 90 ton SS (untuk tanam berikutnya 2.250 hektar)
dan 108 ton kg ES (untuk tanam berikutnya 2.700 hektar).
Pada
musim tanam III, estimasi hasil benih sebar (ES) sebanyak 2.808 ton
setara dengan luas penanaman 56.160 hektar, diprediksi dengan jumlah
benih tersebut dapat memenuhi kebutuhan benih kedelai di Provinsi Jambi
tahun 2018, bahkan dapat ‘diekspor’ keluar provinsi. Sehingga dapat
mengukuhkan Provinsi Jambi sebagai wilayah swasembada benih kedelai,
Moh. Takdir Mulyadi, Kepala BPTP Jambi. (MTM).
Informasi ini terselenggara atas kerja sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian