Bogor,Antarajambi.com - Presiden Joko Widodo
mengingatkan bahwa para generasi muda Indonesia jangan hanya pandai
matematika, teknologi, fisika, atau biologi, namun tak punya karakter
dan nilai agama serta budaya yang baik.
"Jangan hanya pandai matematika, teknologi, fisika biologi tapi tak
punya karakter dan nilai agama dan budaya yang baik. Percuma tak ada
artinya," kata Presiden saat silaturahmi dengan pengurus pusat dan
daerah Al-Irsyad Al-Islamiyah di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Presiden menyatakan diterbitkannya Perpres Pendidikan Penguatan
Karakter pada tahun ini agar nilai agama dan budaya Indonesia tidak
tergerus budaya barat.
"Anak didik kita sekarang yang mendidik bukan hanya guru, orang tua,
tapi media sosial juga ikut mendidik mereka," kata Jokowi.
Jika tidak ada pendidikan karakter di sekolah, katanya, maka akan
berbahaya, apalagi saat ini sekolah-sekolah yang ada lebih banyak
mengedepankan pelajaran formal.
Presiden juga menyatakan bersyukur karena ormas-ormas Islam yang
diundang untuk berdialog seputar penguatan karakter dan pendidikan anak
mendukung penuh pemberlakuan Perpres ini.
"Ini patut kita syukuri bahwa semuanya memiliki kesadaran yang sama
betapa pentingnya penguatan karakter bagi anak-anak kita," kata Presiden
yang dalam pertemuan itu didampingi Menteri Agama Lukman Hakim
Saifuddin dan Kepala Staf Presiden Teten Masduki serta Ketua Umum Al
Irsyad Al Islamiyah H Abdullah Djaidi.
Presiden menegaskan bahwa penguatan karekter terhadap nilai-nilai
agama dan budaya bagi anak-anak bangsa sangat penting guna menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa.
Presiden Joko Widodo pada 6 September 2017 lalu menandatangani
Perpres Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.
Penguatan Pendidikan Karakter dalam Perpres itu di antaranya
bertujuan untuk membangun dan membekali peserta didik sebagai generasi
emas Indonesia tahun 2045 dengan jiwa Pancasila untuk menghadapi
dinamika perubahan di masa depan.
Presiden: Jangan Hanya Pintar Matematika
Kamis, 16 November 2017 15:39 WIB