Jambi, Antarajambi - Gubernur Jambi Zumi Zola mengatakan Sungai Batanghari di daerah itu memiliki akar sejarah yang sangat kuat sehingga bisa didorong menjadi ikon nasional.
"Sejarah menunjukan bahwa selain berperan vital dalam kehidupan masyarakat, Sungai Batanghari juga memiliki andil besar dalam perkembangan kerajaan Melayu Sumatera," katanya usai membuka Batanghari River Festival (Festival Sungai Batanghari) 2017 di kawasan wisata Tanggo Rajo, Kota Jambi, Rabu.
Gubernur menjelaskan, kerajaan Melayu yang mengunakan akses Sungai Batanghari itu yakni Kerajaan Sriwijaya, Dhamasraya dan Melayu Kuno. Dimana pada masa kerajaan itu sungai ini di jadikan jalur perdagangan.
"Bahkan menurut cerita orang-orang tua kita terdahulu, Sungai Batanghari ini juga menyimpan banyak harta karun," katanya.
Sungai Batanghari merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera yang berada 30 persen di wilayah Sumatera Barat dan 70 persen di Provinsi Jambi.
Menurut gubernur apa yang sudah tersedia di sungai ini merupakan salah satu ikon kebanggaan masyarakat Provinsi Jambi.
"Pemerintah Provinsi Jambi terus melakukan promosi salah satunya melalui Festival Sungai Batanghari ini," ujarnya.
Sementara itu, Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Kebudayaan, Taufiq Rahzen menyatakan bahwa Festival Sungai Batanghari termasuk 100 dari 3.000 calender of event bersama Festival Danau Kerinci, dan Sungai Batanghari akan diperjuangkan menjadi ikon nasional.
"Festival ini bukan saja menarik namanya, tidak hanya sungai melandai dari hulu ke hilir, tetapi sungai ini memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi, peradaban besar ada di sungai ini, dalam arti lain sungai ini memiliki arti memanjat ke atas," kata Taufiq.
"Kita akan kembangkan pariwisata di Provinsi Jambi, festival ini akan menjadi ikon bentuk terima kasih kita kepada alam, dengan menjadikan konsep mengangkat "batang terendam", akan kita perkenalkan pariwisata Jambi ke kancah nasional dan internasional," kata Taufiq menambahkan.
Festival Sungai Batanghari 2017 yang menjadi agenda tahunan Pemprov Jambi itu digelar 22-25 November 2017. Tahun ini festival digelar berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini dilaksanakan lebih meriah dengan berbagai rangkaian kegiatan.
Seperti pameran, bazar, seni pertunjukan, lomba tari dan lagu daerah seluruh kabupaten/kota, carnaval busana kreasi batik dari para desainer Jambi dan paguyuban.
Kemudian ada pelepasan 1.000 lampion, permainan sinar laser, tampilan musik dan puisi, permainan biola cilik geisha dan demo kopi khas Jambi dari 16 pelaku usaha kopi se-Provinsi Jambi dan makan berawang bersama mengangkat seni budaya tradisi kearifan lokal.
Selain itu festival ini juga dimeriahkan dengan lomba pemilihan putra-putri Sapta Pesona serta lomba tari dan lagu untuk mengangkat keindahan budaya dan alam Provinsi Jambi.
Zola: Sungai Batanghari Memiliki Akar Sejarah Kuat
Rabu, 22 November 2017 21:49 WIB