Jambi, Antarajambi - Peningkatan pembangunan kesehatan melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) berbasis pendekatan keluarga masih memerlukan kerja keras, kata Kepala Sub Advokasi dan Kemitraan Promkes Kementerian Kesehatan RI Sakri Sabatmaja di Jambi, Sabtu.
"Kondisi kesehatan secara umum masih perlu kerja keras, seperti mengurangi angka kematian ibu dan angka kematian anak, kasus gizi buruk juga kasus balita pendek," kata Sakri Sabatmaja di Jambi, Sabtu.
Hal itu dipaparkan di hadapan ratusan mahasiswa kesehatan masyarakat di Provinsi Jambi pada seminar kesehatan masyarakat yang digelar Universitas Adiwangsa Jambi (Unaja). Ia mengatakan kendati sebelumnya ada pergerakan menurun, namun disebutkannya terakhir ada indikasi meningkat lagi.
Ia mengatakan ini terjadi pergeseran pola merebaknya penyakit tidak menular, karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga pola hidup sehat, sehingga lebih banyak tindakan kuratif dan mengakibatkan BPJS Kesehatan defisit.
Terjadinya pergeseran pola penyakit tidak menular itu, kata dia salah satunya kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan seperti kebiasaan merokok, mengkonsumsi makanan cepat saji dan kurangnya aktifitas fisik seperti olah raga.
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan, kata dia tidak akan tinggal diam guna menyiapkan generasi yang berkualitas, yang nantinya diharapkan generasi muda yang sehat menjadi motor penggerak pembangunan di negeri ini.
Saat ini pemerintah lebih menekan terhadap upaya preventif promotif untuk kesehatan masyarakat Indonesia yang lebih baik dengan gerakan masyarakat hidup sehat (germas) melalui pendekatan keluarga, sehingga perubahan prilaku paradigma sehat terus hidup di masyarakat.
Kementerian Kesehatan kata dia, berupaya untuk menekan meningkatnya penyakit tidak menular secara nasional yaitu dengan germas berbasis pendekatan keluarga.?
Pelaksanaan germas harus dimulai dari keluarga, karena keluarga kata dia adalah bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian. Selain itu pihaknya juga mendorong mahasiswa kesehatan masyarakat untuk dapat terlibat dalam menggelorakan Germas di tengah masyarakat.
Germas tersebut kata Sakri, mengajak masyarakat untuk melakukan kegiatan aktifitas fisik olah raga, dan mengonsumsi sayur dan buah, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol dan memeriksa kesehatan secara rutin.
"Germas ini harus melalui pendekatan keluarga, sehingga dengan melakukan kegiatan fisik dan menjaga pola hidup sehat kita bisa mencegah adanya penyakit tidak menular," katanya menambahkan.
Kemenkes: Peningkatan Pembangunan Kesehatan Perlu Kerja Keras
Sabtu, 25 November 2017 20:02 WIB