Jambi (Antaranews Jambi) - Kesadaran sebagian masyarakat Kabupaten Batanghari untuk mengelola sampah menjadi pupuk organik dan bahan baku kerajinan meningkat. sehingga membantu menekan volume sampah yang harus diangkut ke TPA di daerah itu.
"Volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) terbilang fluktuatif. Namun secara produksi, produksi sampah masyarakat mengalami peningkatan," kata Kepala Bidang Pengolahan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Zamhuri di Muarabulian, Rabu.
Kenaikan produksi sampah tersebut di sebabkan saat ini daerah itu merupakan kota yang sedang berkembang. Selain itu juga terjadi pertambahan penduduk di daerah itu.
Sementara itu, volume sampah yang masuk ke dalam TPA jumlahnya berfluktuatif. Dalam satu hari volume sampah yang masuk ke dalam TPA berkisar 20 sampai dengan 25 ton.
Volume sampah yang masuk ke dalam TPA tersebut mengalami pengurangan. Hal itu di karenakan saat ini telah banyak masyarakat yang mengolah sampah menjadi barang yang bermanfaat seperti pupuk organik dan di olah menjadi kerajinan.
"Sampah-sampah tersebut sebelum masuk ke dalam TPA telah tersortir berkat adanya pengolahan sampah oleh masyarakat. Sekitar tujuh sampai sepuluh persen sampah telah tersortir," kata Zamhuri.
Dalam melakukan pengolahan sampah, masyarakat di daerah itu di arahkan untuk mengolah sampah menggunakan sistim 3R (Reduce, Reuse dan Recycle).
Sampah-sampah di daerah itu sebagian besar didominasi oleh sampah rumah tangga yang di ambil dari tong sampah perumahan dan sampah dari pasar harian di daerah itu.
Pengambilan sampah yang di lakukan oleh Dinas Lingkungan hidup untuk di buang ke TPA tersebut di kenakan retribusi.
Berdasarkan perda nomor 22 tahun 2011 tentang pelayanan retribusi persampahan, Sampah kategori sampah kaki lima dan sampahh rumah tangga dikenakan retribusi sebesar Rp5 ribu perbulan. Sedangkan untuk sampah ruko, perkantoran dan hotel dikenakan retribusi sebesar Rp20 ribu setiap bulannya.
Tahun 2018, Dinas Lingkungan Hidup menargetkan retribusi persampahan sebesar Rp205,5 Juta. Saat ini realisasi retribusi sampah tersebut sudah mencapai 13 persen atau sebesar Rp28,62 Juta.
Selain retribusi sampah, Dinaas Lingkungan Hidup juga memiliki retribusi dari penyediaan atau penyedotan kakus, dengan target sebesar Rp36.72 juta. Sampai saat ini capaian retribusi penyedotan kakus tersebut sebesar Rp2,2 juta.
"Secara keseluruhan target retribusi di Dinas Lingkungan Hidup sebesar Rp242.22 juta, dan telah terealisasi sebesar Rp30,86 juta," katanya menambahkan.***
Kesadaran warga Batanghari kelola sampah meningkat
Rabu, 28 Februari 2018 17:23 WIB