"Gubernur Kepulauan Babel ditetapkan sebagai Presiden Lada, karena komitmen dalam pengembangan lada," kata Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian Bambang di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan saat ini produsi lada Indonesia pada urutan ke dua dunia atau berada di bawah Vietnam. Untuk mengejar ketertinggalan itu, maka harus ada komitmen dari semua pihak untuk terus mengembangkan jenis rempah ini.
"Luas kebun lada di Indonesia pada 2002 sampai 2014 mengalami peningkatan. Untuk itu luas kebun lada ini harus ditingkatkan," ujarnya.
Untuk itu bagi daerah yang berkomitmen dalam pengembangan lada, maka akan mendapatkan prioritas dari pemerintah pusat.
"Bagi daerah yang serius mengurus lada, akan menjadi prioritas dalam alokasi APBN," katanya.
Ia mengatakan penguatan kelembagaan petani lada sangat penting untuk mengembangkan perkebunan rempah-rempah ini. Jika kelembagaan petani tidak kuat, maka daya tawar petani akan semakin lemah.
"Ini kunci membangun perkembangan lada. Sampai hari ini agro industri perkebunan lada tidak berkembang, karena kelembagaan petani kurang baik," katanya.
Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan menyambut penobatannya sebagai Presiden Lada oleh Dirjen Perkebunan ini.
"Saya bertekad dan terus berusaha keras untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas lada, guna meningkatkan kesejahteraan petani di daerah ini," katanya.***