Jambi, (Antaranews Jambi) - Pelaksana Tugas Gubernur Jambi Fachrori Umar mengajak seluruh masyarakat di daerahnya untuk tetap memelihara toleransi dan kerukunan antarsesama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Saat menghadiri peringatan Hari Trisuci Waisak 2562 BE/2018 Masehi se-Sumatera yang dipusatkan di Kompleks Percandian Muarojambi, Provinsi Jambi, Selasa, Fachrori mengingatkan kembali pentingnya akhlak dan moral dalam proses perjalanan kebangsaan dan kenegaraan kita, untuk dijadikan sebagai fondasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menurutnya dengan pengembangan akhlak dan moral sesuai dengan kultur bangsa, maka bangsa ini akan maju, rakyatnya sejahtera, ramah terhadap sesama, toleran, damai, sopan santun dan tidak ada kekerasan dalam kehidupan sehari hari.
Fachrori mengatakan Agama Buddha juga mengajak untuk menciptakan kedamaian serta bersinergi dalam membangun bangsa disertai sikap yang optimis, menjaga alam semesta dan memelihara lingkungan dengan baik demi kelangsungan generasi mendatang agar memiliki masa depan yang baik pula.
"Agama Buddha juga menganjurkan kepada umatnya untuk senantiasa mengembangkan kebijaksanaan dengan menjaga pikiran, tindakan dan perkataan agar di antara sesama dapat saling menabur kasih sayang serta mempunyai semangat hidup harmonis, saling menghormati satu sama lainnya," katanya menjelaskan.
Fachrori juga menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh umat Buddha yang hadir di Candi Muarojambi dalam merayakan Hari Raya Waisak 2562 BE/2018 M.
"Semoga membawa perdamaian serta kesejahteraan bagi umat Buddha dan seluruh umat beragama lainnya," kata Fachrori menambahkan.
Sekretaris Dir Bimas Buddha Kementerian Agama Republik Indonesia Nyaman Surya Dharma mengapresiasi kegiatan Waisak dengan damai dan khidmat di Candi Muarojambi.
"Setiap agama mengajarkan nilai-nilai luhur kebaikan dan kedamaian, dengan dasar itulah kita membangun karakter bangsa yang beragama, bentuk nyata dan positif dalam menciptakan kehidupan yang damai dan harmonis,"kata Surya.
Menurutnya, agama harus dijadikan sebagai sumber nilai, karenanya kita wajib mengembalikan semua bentuk pemahaman dan pengamalan keagamaan dalam sisi yang moderat.
"Kita harus semakin meneguhkan moderasi agama, dalam artian agama tidak boleh dibawa kepada pemahaman dan bentuk pengamalan yang ekstrem," kata Surya.
Pada Peringatan Hari Trisuci Waisak 2562 BE/2018 M se-Sumatera yang dipusatkan di Kompleks Percandian Muarojambi itu, diikuti ribuan umat Buddha dan dihadiri ratusan biksu dari sejumlah daerah dan beberapa dari negara di Asia Tenggara.
Perayaan Waisak di Candi Muarojambi mengangkat tema "Harmoni dalam Kebhinnekaan untuk Memperkokoh Keutuhan Bangsa".
Fachrori ajak masyarakat pelihara toleransi dan kerukunan
Rabu, 30 Mei 2018 4:36 WIB