Kepala BPS Jambi, Dadang Hardiawan, di Jambi Jumat mengatakan, untuk penduduk miskin di perkoraan turun sebanyak 2.000 orang dari 120,62 ribu orang pada Maret 2017 jadi 118,62 ribu orang pada Maret 2018 dan begitu juga pedesaan turun 2.800 orang dari 165,93 ribu orang pada Maret 2017 jadi 163,07 ribu orang pada Maret 2018.
Sementara itu secara umum jumlah penduduk miskin atau penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan di Provinsi Jambi pada Maret 2018 mencapai 281,69 ribu orang atau 7,92 persen, berkurang 4,86 ribu orang dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2017 sebesar 286,55 ribu orang (8,19 persen).
Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2017 sebesar 10,53 persen turun menjadi 10,41 persen pada Maret 2018. Sementara persentase penduduk miskin di daerah pedesaan pada September 2017 sebesar 6,66 persen atau naik jadi 6,75 persen pada Maret 2018.
Dadang mengatakan, untuk komoditas makanan berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan relatif sama dengan di perdesaan, di antaranya adalah beras, rokok kretek filter, daging ayam ras, cabai merah, telur ayam ras, dan gula pasir.
Sedangkan, untuk komoditas bukan makanan di antaranya adalah biaya perumahan, bensin, listrik, pendidikan, dan perlengkapan mandi.
Sementara itu untuk tingkat kemiskinan Provinsi Jambi periode Maret 2010 hingga Maret 2018 secara relatif mengalami penurunan kecuali pada periode September 2014 hingga September 2015 mengalami kenaikan cukup signifikan.
"Hal ini dipicu oleh kenaikan barang kebutuhan pokok dan kebakaran lahan, sedangkan secara absolut selama periode Maret 2010 hingga Maret 2018 mengalami kenaikan jumlah penduduk miskin dari 241,61 ribu orang pada Maret 2010 menjadi 281,69 ribu orang pada Maret 2018," kata Dadang Hardiawan.