Jambi, Antaranews Jambi - Bupati Batanghari Syahirsah menjelaskan sekilas sengekat Suku Anak Dalam (SAD) di daerah itu yang menjadi sorotan pemerintah pusat pada kepala kejaksaan negeri daerah itu yang baru.
"Di Batanghari masih terdapat suku yang hidupnya nomaden di dalam hutan dan bila terjadi sengekata dengan SAD hal tersebut selalau menjadi sorotan pemerintah pusat bahkan Istana Negara," kata Bupati Batanghari Syahirsah di Muarabulian, Kamis.
Syahirsah mengatakan kerap kali terjadi laporan masyarakat terkait sengekta dengan SAD tersebut. Jika terdapat pengaduan masyarakat terkait SAD tersebut.Pemerintah pusat menanggapainya dan mempertanyakan terkait penyelesaian masalahnya.
Hal tersebut di sampaikan Syahirsah pada acara pisah sambut Kepala Kejaksaan Negeri Batanghari yang sebelumnya di jabat oleh Novika Muzairiah Rauf yang di gantikan oleh Mia Banulita yang dilaksanakan ruang kaca rumah dinas bupati Batanghari.
Selain itu Syahirsah juga menjelaskan secara gamblang kepada Kepala Kejaksaan Negeri daerah itu yang baru terkait letak geografis daerah dan kondisi keuangannya.
"Luas daerah batanghari mencapai 5.000 kilometer persegi dengan jumlah penduduk sekitar 300 ribu jiwa," kata Syahirsah.
Sementara itu Novika Muzairiah Rauf mengatakan daerah itu merupakan daerah yang kondusif.
"Selain itu komunikasi antar intansi di Batanghari cukup baik, sehingga koordinasi juga dapat berjalan dengan baik," kata Novika Muzairiah Rauf.
Syahirsah jelaskan perkembangan sengketa SAD pada Kajari baru
Kamis, 9 Agustus 2018 11:49 WIB