Kepala BPS Jambi, Dadang Hardiawan, di Jambi Senin mengatakan, keenam kelompok yang memberikan inflasi pedesaan di Jambi adalah bahan makanan, makanan jadi, rokok dan tembakau, perumahan, kesehatan, pendidikan, rekreasi dan olahraga serta kelompok transportasi dan komunikasi.
Sedangkan deflasi hanya terjadi pada kelompok konsumsi rumah tangga yaitu sandang.
Inflasi pedesaan di Jambi mengakibatkan Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Jambi pada Juli 2018 sebesar 97,48 atau turun 1,71 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Penurunan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) turun sebesar 0,97 persen sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 0,75 persen.
"Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di sepuluh kabupaten/kota di Provinsi Jambi pada Juli 2018, NTP Provinsi Jambi turun sebesar 1,71 persen dibandingkan bulan sebelumnya yaitu dari 99,17 menjadi 97,48," kata Dadang Hardiawan.
Penurunan NTP pada Juli 2018 disebabkan indeks harga hasil produksi pertanian yang turun sebesar 0,97 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,75 persen.
Penurunan NTP terjadi pada lima subsektor yaitu subsektor Tanaman Pangan yang turun sebesar 0,89 persen, subsektor Hortikultura turun sebesar 0,76 persen, subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 2,72 persen, subsektor Peternakan turun sebesar 0,28 persen serta subsektor Perikanan yang turun sebesar 0,83 persen.
Dadang juga menambahkan bahawa perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) pedesaan mencerminkan angka inflasi atau deflasi di wilayah pedesaan.
Pada Juli 2018, IHK di wilayah perdesaan Provinsi Jambi sebesar 136,01 atau terjadi inflasi sebesar 0,91 persen. Jika dilihat menurut kelompok konsumsi rumah tangga, inflasi terjadi pada enam kelompok konsumsi rumah tangga yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,56 persen.
Disusul dari kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,44 persen, perumahan 0,28 persen, kelompok kesehatan 0,47 persen, pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 1,10 persen serta transportasi dan komunikasi 0,36 persen.
"Deflasi terjadi pada satu kelompok yaitu kelompok sandang sebesar 0,15 persen," kata Kepala BPS Jambi, Dadang Hardiawan