Bali, Antaranews Jambi - Dirut Bio Farma M Rahman Roestan memaparkan skema inovasi vaksin pada forum international yang diselenggarakan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas).
Konferensi High Level Meeting on Country-Led Knowledge Sharing (HLM4 on CKLS), yang diselenggarakan pada tanggal 15 – 17 Oktober 2018 di Bali. HLM4 on CLKS merupakan rangkaian acara pertemuan IMF – Bank Dunia 2018 yang sebelumnya telah diselenggarakan di Bali pada tanggal 8 – 14 Oktober 2018.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS Bambang Brodjonegoro membuka secara resmi.
Rahman Roestan dalam sesi diskusi panel bersama perwakilan dari beberapa pembicara Internasional seperti dari Jerman, Kenya, Turki, Jerman, serta perwakilan World Bank dan USAID.
Dalam Paparannya, Rahman berbagi tentang strategi inovasi Bio Farma dalam berbagai bidang produksi vaksin, dengan pengalaman dan kepakaran di bidang produksi vaksin hingga mampu bertahan dan terus melakukan inovasi.
Bio Farma sudah menghasilkan inovasi produk vaksin Pentabio, 5 in 1 dalam satu kemasan (DTP, Hepatitis B, Hib), kemudian inovasi kemasan vaksin alat suntik sekali pakai, untuk vaksin Hepatitis"
"Selain itu, juga kami memiliki inisiatif penting dalam pembentukan Forum Riset Life science Nasional sejak tahun 2011. Melalui sinergi Pentahelix (Akademisi, Bisnis, Pemerintah, Komunitas dan Media).
Forum yang selalu dihadiri oleh para periset/peneliti Indonesia dari Universitas, Pemerintah dan Industri, khususnya periset dalam bidang Vaksin dan LifeScience, bertujuan untuk melakukan pengembangan vaksin dan produk Life Science baru dalam negeri, melakukan percepatan riset untuk kemandirian riset Nasional.
Rahman menambahkan inovasi Bio Farma lainnya dibilang IT dengan mengintegrasikan sistem Enterprise Resources Planning untuk perusahaan Bio Teknologi, serta menerapkan teknologi sistem track and trace untuk menjamin risiko pemalsuan produk vaksin.
Bentuk realisasi dari Forum riset dengan pembentukan konsorsium forum riset life science national.
Saat ini ada 5 konsorsium; New TB Vaccine, Dengue, Hepatitis B, HIV, EPO atau Bio Similar. Selain itu juga working group untuk influenzae, malaria, rotavirus, stem cell, pneumococcus and delivery system”
Kolaborasi riset dan pengembangan nasional ini bekerja sama dengan berbagai universitas, Lembaga riset nasional dan international, pemerintah dan industri Bio Farma, untuk percepatan produk vaksin pada masyarakat.***
Bio Farma paparkan inovasi vaksin pada HLM4-CLKS 2018
Senin, 15 Oktober 2018 11:10 WIB