Semarang, (Antaranews Jambi) - Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) Semarang memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang cara efektif membersihkan bahan makanan dari paparan pestisida dan bahan berbahaya lainnya.
"Saat ini, banyak kasus anak-anak mengalami gangguan hormon, seperti penis kecil, dan sebagainya," kata Direktur RSND Prof dr Susilo Wibowo, Sp.And di Semarang, Jawa Tengah, mMinggu.
Di sela peringatan Hari Kesehatan Nasional yang diikuti jajaran rumah sakit (RS) di Semarang yang berlangsung di kawasan Simpang Lima, Kota Semarang, ia mengatakan berbagai gangguan hormon tersebut diakibatkan banyak mengonsumsi makanan yang mengandung pestisida dan logam berat, seperti timbal (Pb).
Selama ini, diakui mantan Rektor Universitas Diponegoro Semarang itu, masyarakat beranggapan membersihkan sayuran dan bahan makanan dengan air keran saja sudah cukup.
Sudah menjadi rahasia umum, kata dia. bahwa sebagian petani menyemprotkan pestisida pada tanaman sayur dan buah untuk menghalau hama agar tidak terjadi gagal panen.
Namun, Susilo mengatakan air keran belum sepenuhnya bisa menghilangkan pestisida dan bahan-bahan berbahaya lainnya dari sayur ataupun buah-buahan.
Kondisi itulah yang mendasari tim RSND Semarang memberikan pendidikan bagi masyarakat mengenai keefektifan ozonisasi untuk membersihkan bahan makanan dari zat-zat yang berbahaya.
Di gerai tersebut, pengunjung juga dipraktikkan cara ozonisasi yang bisa menghilangkan residu pestisida dan zat kimia lain pada bahan makanan, baik sayur, buah, maupun ikan dan daging.
Sementara itu, Erika Astasari dari Bagian Humas dan Pemasaran RSND Semarang menambahkan edukasi terhadap masyarakat soal pentingnya ozonisasi.
"Kami tidak menyediakan alat, hanya mengedukasi masyarakat. Kalau alat ozon sudah banyak yang beredar di pasaran dengan berbagai variasi harga," katanya.
Yang terpenting, kata Asta, masyarakat menjadi paham mengenai dampak kesehatan akibat terpapar pestisida dan zat-zat berbahaya dari makanan sehingga perlu dibersihkan.
Dalam kesempatan itu, RSND juga membuka konsultasi kecantikan yang tidak hanya didatangi ibu-ibu dan remaja putri, melainkan juga kalangan bapak-bapak yang berkonsultasi.
Dari tim gizi RSND turut memberikan edukasi mengenai pemberian dan pemilihan makanan pendamping air susu ibu (MPASI) yang sehat kepada masyarakat, khususnya kalangan ibu-ibu.
Baca juga: Baking soda bisa bantu singkirkan pestisida di buah
Baca juga: Ilmuwan Undip ciptakan pengawet sayuran berteknologi ozon
Baca juga: Indonesia tuan rumah konferensi ozon internasional
"Saat ini, banyak kasus anak-anak mengalami gangguan hormon, seperti penis kecil, dan sebagainya," kata Direktur RSND Prof dr Susilo Wibowo, Sp.And di Semarang, Jawa Tengah, mMinggu.
Di sela peringatan Hari Kesehatan Nasional yang diikuti jajaran rumah sakit (RS) di Semarang yang berlangsung di kawasan Simpang Lima, Kota Semarang, ia mengatakan berbagai gangguan hormon tersebut diakibatkan banyak mengonsumsi makanan yang mengandung pestisida dan logam berat, seperti timbal (Pb).
Selama ini, diakui mantan Rektor Universitas Diponegoro Semarang itu, masyarakat beranggapan membersihkan sayuran dan bahan makanan dengan air keran saja sudah cukup.
Sudah menjadi rahasia umum, kata dia. bahwa sebagian petani menyemprotkan pestisida pada tanaman sayur dan buah untuk menghalau hama agar tidak terjadi gagal panen.
Namun, Susilo mengatakan air keran belum sepenuhnya bisa menghilangkan pestisida dan bahan-bahan berbahaya lainnya dari sayur ataupun buah-buahan.
Kondisi itulah yang mendasari tim RSND Semarang memberikan pendidikan bagi masyarakat mengenai keefektifan ozonisasi untuk membersihkan bahan makanan dari zat-zat yang berbahaya.
Di gerai tersebut, pengunjung juga dipraktikkan cara ozonisasi yang bisa menghilangkan residu pestisida dan zat kimia lain pada bahan makanan, baik sayur, buah, maupun ikan dan daging.
Sementara itu, Erika Astasari dari Bagian Humas dan Pemasaran RSND Semarang menambahkan edukasi terhadap masyarakat soal pentingnya ozonisasi.
"Kami tidak menyediakan alat, hanya mengedukasi masyarakat. Kalau alat ozon sudah banyak yang beredar di pasaran dengan berbagai variasi harga," katanya.
Yang terpenting, kata Asta, masyarakat menjadi paham mengenai dampak kesehatan akibat terpapar pestisida dan zat-zat berbahaya dari makanan sehingga perlu dibersihkan.
Dalam kesempatan itu, RSND juga membuka konsultasi kecantikan yang tidak hanya didatangi ibu-ibu dan remaja putri, melainkan juga kalangan bapak-bapak yang berkonsultasi.
Dari tim gizi RSND turut memberikan edukasi mengenai pemberian dan pemilihan makanan pendamping air susu ibu (MPASI) yang sehat kepada masyarakat, khususnya kalangan ibu-ibu.
Baca juga: Baking soda bisa bantu singkirkan pestisida di buah
Baca juga: Ilmuwan Undip ciptakan pengawet sayuran berteknologi ozon
Baca juga: Indonesia tuan rumah konferensi ozon internasional