Jambi (ANTARA) - Gubernur Jambi Fachrori Umar berharap agar sinergi pemberdayaan berkelanjutan yang dilakukan oleh pemerintah dan swasta bagi Suku Anak Dalam (SAD) bisa benar-benar meningkatkan penghidupan SAD.
Harapan tersebut disampaikannya dalam peresmian lokasi Etalase Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (PKAT) Suku Anak Dalam oleh Menteri Sosial Dr Gumiwang Kartasasmita dengan tema "Sinergi Program Pemberdayaan Masyarakat Industri Hulu Migas" di lokasi P Bahana Karya Semesta Dusun Pematang Kulim Desa Gurun Tuo Kecamatan Mandiangin, Kabupaten Sarolangun, Senin (14/10).
Gubernur Jambi Fachrori Umar mengucapkan terima kasih atas perhatian berbagai pihak secara bersama memberdayakan SAD, dengan harapan adanya peningkatan kualitas dan taraf hidup warga SAD.
"Kualitas hidup dan kehidupan mereka dapat terus meningkat melalui program pembangunan yang dibuat tepat guna dan tepat sasaran untuk 5.228 KK SAD yang menyebar di lima kabupaten," ungkap Fachrori.
Fachrori menerangkan, 2.227 KK SAD sudah memiliki NIK e-KTP tentunya mengharapkan Mensos berkenan selalu memberi bantuan melalui program pemberdayaan secara ekonomi dan layanan dasar yang dapat terpenuhi secara layak.
Fachrori mengajak semua pihak berkontribusi dalam upaya pemberdayaan SAD dalam sektor pendidikan, kesehatan, sanitasi, perumahan, teknologi tepat guna, maupun program pemberdayaan secara berkelanjutan. "Semoga segala upaya yang dilakukan dapat mewujudkan pembangunan yang berkeadilan," ujarnya.
Mensos Dr Gumiwang Kartasasmita menyatakan pentingnya program PKAT Suku Anak Dalam guna peningkatan taraf kehidupan yang lebih baik dengan tetap mempertahankan kearifan lokal masyarakat (SAD) menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam pembangunan.
"Etalase pemberdayaan tidak hanya pada pembangunan fisik, ekonomi, mata pencaharian tetapi juga mendayagunakan kearifan lokal Suku Anak Dalam," kata Mensos.
Mensos mengharapkan dengan program pemberdayaan bagi Suku Anak Dalam bisa mewujudkan perubahan sikap mereka dalam melihat perkembangan dunia luar, serta terus mendorong upaya mereka meraih penghidupan yang lebih baik dan layak.
Mensos menjelaskan, dunia yang semakin terbuka dengan segala kecanggihan teknologi komunikasi menuntut manusia masuk ke dalam perubahan yang lebih cepat, tidak boleh tertutup terhadap informasi kemajuan.
"Harus berani menghadapi tantangan akibat keterbukaan dapat disebut sebagai kelenturan budaya, dimana manusia bisa membuka ruang interaksi pada masyarakat luar yang memerlukan dukungan dan tindak lanjut dari berbagai pihak bersinergi. Ada 2.000 KK SAD yang masih harus mendapat perhatian, di sini sudah mendapat Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan bantuan hanya bisa diberikan bagi warga yang sudah punya NIK," jelas Mensos.
Sementara itu Wakil Bupati Sarolangun, Hilallatil Badri menyambut baik kunjungan Mensos yang memberi dukungan dan bantuan kepada Komunitas Adat Terpencil Suku Anak Dalam yang mendiami Dusun Pematang Kulim Desa Gurun Tuo Kecamatan Mandiangin Kabupaten Sarolangun. "Semoga bantuan bermanfaat dan meningkatkan kesejahteraan hidup SAD," kata Hilal.
Hilal menyampaikan, Kabupaten Sarolangun terbagi 10 kecamatan, 149 desa, 9 kelurahan dengan 295.985 jiwa. Diharapkan bantuan yang diberikan merupakan program berkelanjutan terutama bagi 605 KK (SAD) atau 2.205 jiwa, 0,76 persen yang tersebar di 6 kecamatan dimana 466 KK/1.649 Jiwa, 75 persen SAD sudah mendapat perhatian dari berbagai pihak yang peduli KAT.***
Fachrori berharap sinergi pemberdayaan berkelanjutan tingkatkan penghidupan SAD
Senin, 14 Oktober 2019 23:14 WIB