Jambi (ANTARA) - Membangun negeri tidak hanya bisa dilakukan dari pemerintahan saja. Tapi dunia usaha apapun mampu melaksanakannya. Seperti kegiatan industri hulu migas.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) contohnya, bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) diantaranya PetroChina International Jabung Ltd, Mandala Energy, Mont'D Or Oil Tungkal ltd, Pertamina Asset 1, Repsol dan PHE Jambi Merang, terus membangun Negeri melalui tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR).
Di samping membantu pembangunan daerah melalui Dana Bagi Hasil (DBH) yang disalurkan pemerintah pusat ke pemerintah daerah penghasil migas, industri hulu migas juga meluncurkan program-program yang langsung menyentuh masyarakat sebagai multiplier effect atau dampak berganda dari sektor hulu migas.
SKK Migas-PetroChina International Jabung Ltd. misalnya, baru-baru ini meluncurkan program CSR berupa fasilitas belajar dan ruang layanan kesehatan bagi Suku Anak Dalam di Desa Bukit Suban, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi.
Program membantu penyediaan fasilitas SAD adalah program pertama kali yang dilakukan PetroChina. Ini merupakan komitmen perusahaan yang tidak hanya membantu mereka yang tinggal di wilayah operasi saja. Diketahui kawasan pemukiman SAD bukan wilayah operasi PetroChina.
Kepala SKK Migas Perwakilan Sumbagsel, Adiyanto Agus Handoyo mengatakan kegiatan tersebut merupakan bagian dari kegiatan hulu migas bekerja sama dengan Dirjen Pembinaan Adat Terpencil Kementerian Sosial yang diharapkan bisa bermanfaat dan dimanfaatkan sebaik mungkin.
Program tersebut merupakan bagian dari program pengembangan yang ada di dalam perjanjian kontrak kerja sama bahwa kontraktor yang berada dalam wilayah kerja juga memiliki kewajiban mengembangkan sekitar wilayah kerja.
"Intinya bagaimana kemudian masyarakat sekitar wilayah kerja juga merasakan program hulu migas itu sendiri, dan kami berkomitmen untuk hal tersebut," kata Adiyanto.
Bahkan program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (PKAT) Suku Anak Dalam binaan SKK Migas-PetroChina itu ditetapkan sebagai lokasi Etalase Percontohan Nasional di seluruh Indonesia.
Kemudian program SKK Migas-PetroChina lainnya diantaranya penyerahan sarana air bersih dan MCK komunal bagi komunitas adat terpencil melalui sinergi program CSR Petrochina International Jabung Ltd di dua kecamatan di Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi. Yakni Pematang Kolim Desa Gurun Tuo Kecamatan Mandiangin dan Sungai Surian Desa Pulau Lintang Kecamatan Bathin VIII Kabupaten Sarolangun. Dimana serah terima tanggung jawab sosial itu digelar Januari 2019 lalu.
Presiden PetroChina Gong Bencai yang hadir pada kegiatan tersebut, mengatakan bahwa ini juga bagian dari upaya pihaknya untuk mengenal komunitas suku anak dalam. Dia menyebut, kalau CSR itu biasanya hanya di wilayah operasi saja. Tapi ini termasuk yang ada di luar wilayah operasi dan dimulai dari komunitas SAD.
"Ke depan perusahaan berkomitmen membantu pembangunan yang sudah direncanakan oleh pemerintah dan sebenarnya tidak hanya komunitas terpencil. Tapi akan menyeluruh, yang membutuhkan bantuan," kata Gong Bencai.
Selain itu, di Kabupaten Tanjungjabung Timur, SKK Migas-PetroChina juga menyerahkan bantuan berupa mesin pengolahan kopi kepada kelompok petani kopi liberika. Bantuan yang disalurkan adalah mesin pengupas kulit buah kopi atau (pulper) dengan kapasitas 250 kilogram per jam dan kapasitas 100 kilogram per jam serta satu alat penyangrai biji kopi yang digerakkan menggunakan tenaga listrik.
Program bantuan tersebut merupakan kelanjutan dari hasil kunjungan Bupati Tanjungjabung Timur di Puslit Koka yang difasilitasi oleh SKK Migas-PetroChina pada tahun lalu.
"Bantuan ini untuk membantu kelompok tani kopi liberika di Tanjungjabung Timur yang saat ini terus dioptimalkan produksinya. Sehingga ke depan kopi liberika Tanjungjabung Timur bisa menjadi unggulan," kata Kepala SKK Migas Wilayah Sumbagsel, Adiyanto Agus Nugroho.
VP Human Resources and Rellations Petrochina International Companies Indonesia, Maryke PY Palunggono, mengatakan para petani kopi liberika, yang merupakan kopi khas daerah itu merupakan sebuah potensi daerah yang disesuaikan dengan kecocokan kondisi tanah untuk tanaman itu.
SKK Migas-PetroChina katanya hanya memfasilitasi, sedangkan keberhasilan dari program peningkatan kapasitas petani kopi melalui mekanisasi alat produksi tergantung kepada peran individu dan kelompok dari petani kopi itu sendiri.
Ke depan, PetroChina juga berencana memperkuat pemasaran bagi petani kopi liberika, tentunya setelah melalui tahapan dan standar pengolahan kopi yang baik.
Bupati Tanjungjabung Timur, Romi Hariyanto menyambut baik bantuan tersebut. Menurutnya mesin penggiling kopi dan sangrai tersebut sangat berarti bagi para petani. Namun berikutnya ia berharap agar para petani bisa melakukan inovasi membuat alat produksi yang lebih efektif.
SKK Migas-PetroChina dalam programnya juga mendukung pengembangan rintisan ekowisata kopi liberika berbasis komunitas di Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Betara, Tanjungjabung Barat yang berada di wilayah kerja industri hulu migas PetroChina.
"Kami sangat mendukung rintisan ekowisata tersebut, karena ini memang implementasi dari kebijakan SKK Migas yang hadir dengan program di wilayah pengelolaan industri hulu migas," kata Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Adiyanto Agus Handoyo di Gerai UMKM Mekar Jaya, Tanjungjabung Barat, beberapa waktu lalu.
Pengembangan rintisan ekowisata kopi liberika berbasis komunitas itu nantinya didanai melalui dana CSR. Untuk pengembangan rintisan ekowisata kopi liberika tersebut, pihak PetroChina terlebih dahulu menyinkronkan dengan sejumlah pihak, yakni Pemerintah Daerah setempat dan komunitas masyarakat di kelurahan tersebut.
Program tanggung jawab sosial dari perusahaan hulu migas tersebut diprogramkan bersama dengan pemerintah dan masyarakat, baik dalam bentuk rencana dan aspirasi dengan kesiapan masyarakatnya yang akan memperoleh program itu.
Dipilihnya program pengembangan rintisan ekowisata kopi liberika di daerah karena melihat potensi daerah yang merupakan menjadi daerah penghasil komoditi kopi liberika. Selain itu di Kelurahan Mekar Jaya juga terdapat sentra gerai UMKM yang juga merupakan hasil binaan SKK-Migas PetroChina.
Selain PetroChina, program tanggung jawab sosial berupa pemberdayaan dan peningkatan ekonomi masyarakat dari KKKS lainnya seperti Pertamina EP juga langsung menyentuh masyarakat. Salah satunya Pertamina EP Asset 1 Jambi Field menggelar pelatihan batik tulis dan cap. Pelatihan batik tulis digelar Oktober 2018 lalu di Balai Tenun Kota Jambi di Kelurahan Legok Danau Sipin Jambi. Dalam kegiatan tersebut Pertamina EP Asset 1 Jambi Field menggandeng Komunitas Batik Sipin.
Edukasi batik itu bertujuan untuk melestarikan batik tulis khas Jambi dalam bentuk gerakan membatik. Kegiatan itu diikuti oleh 20 peserta dari kalangan mahasiswa Universitas Jambi, Stikom dan Poltekes, duta baca, duta wisata, pegiat literasi, pelajar SD dan ibu rumah tangga. Peserta tertarik untuk belajar membatik, namun mereka memiliki keterbatasan informasi.
Para peserta juga ajarkan untuk membuat pola motif sesuai imajinasi. Beberapa yang belum memiliki ide tentang motif difasilitasi dengan contoh-contoh motif kelompok seperti buah nam-nam, tampuk manggis dan seluang mudik.
Usai membuat pola motif, peserta kemudian diberikan peralatan untuk memulai batik tulisnya seperti canting dan sebelum memulai para perajin menjelaskan teknik memegang canting yang baik agar lilin tidak menetes ke kain, di sini perajin juga mendampingi para peserta hingga tuntas. Sebagian besar peserta mengaku menjadi pengalaman pertama membatik.
Kegiatan itu rencananya dilakukan secara berkelanjutan oleh SKK Migas-PT Pertamina EP Asset 1 Jambi Field sebagai pembina kelompok dan seluruh anggota kelompok serta para peserta sehingga masyarakat Jambi mengetahui keberadaan dan melestarikan batik tulis khas daerah itu.
Setelah sukses menggelar pelatihan batik tulis, SKK Migas-Pertamina EP Asset 1 Field juga menggelar pelatihan pembuatan batik khas Jambi teknik cap yang gelar di Kelurahan Legok, Danau Sipin, Kota Jambi.
Pelatihan batik cak khas Jambi itu digelar Maret 2019 lalu selama lima hari dan diikuti 25 peserta dari kalangan masyarakat di sekitar Kecamatan Danau Sipin yang tergabung dalam Kelompok Batik Sipin Jajaran yang berdiri dan dibina sejak April 2018 oleh Pertamina EP.
Pelatihan batik cap diperlukan sebagai diversifikasi produk yang dihasilkan oleh kelompok pembatik yang ada di Danau Sipin, sehingga produk yang dihasilkan dapat beraneka ragam dan bersaing baik dari segi teknik pembuatan, motif, harga dan warna.
Selain itu juga pembinaan ini merupakan bagian dari ikhtiar bersama antara perusahaan dan Pemerintah Kota dalam rangka mengurangi peredaran narkoba di kawasan ini. Kelompok ini juga memiliki anggota kelompok yang sempat putus sekolah namun dapat bersekolah lagi sejak bergabung di kelompok tersebut.
Pertamina EP Asset 1 Field membuktikan komitmennya terhadap pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat berkelanjutan tersebut. Dimana Rumah Batik di Kawasan Danau Sipin, Kota Jambi yang menjadi binaan diresmikan Wali Kota Jambi, Syarif Fasha.
"Rumah Batik tersebut dibutuhkan sebuah wadah bagi para perajin batik sebagai sentra belajar, produksi dan penjualan batik," Kata Asset 1 General Manager, Rizal Risnul Wathan, saat itu.
Rizal berharap dengan adanya Rumah Batik ini dapat menciptakan suatu inisiatif program CSR yang berkelanjutan yang akan membawa sebuah cerita perubahan untuk dapat dinikmati masyarakat dalam membangun rasa percaya diri untuk kemandirian.
Manager Senior Humas SKK Migas Perwakilan Sumbagsel, Andi Arie Pangeran mengatakan bahwa SKK Migas -Pertamina EP Asset 1 Field Jambi bermaksud mengembangkan industri kerajinan batik tulis yang diharapkan dapat mengembangkan kreativitas kearifan lokal demi menciptakan dunia usaha yang dapat membekali pelakunya untuk turut andil dalam pertumbuhan ekonomi di daerah.
Andi Arie juga berharap kepada para perajin batik yang nanti akan menggunakan Rumah Batik agar memiliki ide-ide inovasi seperti penggunaan pewarna alami agar limbah batik tidak mencemari lingkungan serta melakukan pembinaan quality control agar produk dapat bersaing dan bahkan mengungguli industri batik lainnya di Indonesia.
Pembangunan Manusia
Selain upaya meningkatkan perekonomian masyarakat dan pemberian sarana dan prasarana, SKK Migas-KKKS juga ada program pembangunan manusia dalam upaya menciptakan SDM handal.
Salah satunya adalah penyaluran beasiswa oleh SKK Migas-PetroChina kepada 120 pelajar dan mahasiswa di Kabupaten Tanjungjabung Barat sebagai kontribusi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah itu.
Penyerahan beasiswa pada tahun lalu itu, merupakan salah satu bentuk program tanggung jawab sosial di bidang pendidikan melalui Dana CSR perusahaan.
"Program ini diharapkan menjadi akses bagi penerimanya yang berprestasi untuk dapat digunakan selama kegiatan pendidikan di sekolah dan di kampusnya," kata Comunity Development PetroChina Internasional Jabung Ltd, M Yudha Ramdani dalam penyerahan beasiswa itu.
Dalam menyalurkan beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa di Kabupaten Tanjungjabung Barat itu yang merupakan wilayah operasi, PetroChina menggandeng Universitas Jambi dalam proses penyeleksian sehingga penerima lebih tepat sasaran.
Dari 120 pelajar dan mahasiswa yang menerima itu, diantaranya terbagi menjadi empat kategori, yakni untuk pelajar SMK sebanyak 23 orang dan mahasiswa strata I (S1) sebanyak 65 orang, untuk beasiswa penelitian skripsi 31 orang, serta mahasiswa S2 sebanyak satu orang.
Adapun jumlah yang diterima untuk kategori pelajar SMK senilai Rp3 juta, mahasiswa S1 senilai Rp6 juta dan untuk mahasiswa yang sedang menempuh penelitian skripsi senilai Rp4 juta serta mahasiswa S2 senilai Rp15 juta.
Program tanggung jawab sosial SKK Migas-PetroChina di bidang pendidikan lainnya yakni memberikan sebuah mobil perpustakaan keliling yang berteknologi internet dan berkemampuan menembus medan sulit di wilayah Kabupaten Tanjungjabung Barat.
Penyerahan kendaraan perpustakaan keliling dilakukan oleh Vice President HR & Relations PetroChina Indonesia Maryke PY Pulunggono kepada Bupati Tanjungjabung Barat H Safrial Ms di balai pertemuan bupati di Aula Pemkab Tanjungjabung Barat 24 September 2019 lalu. Mobil tersebut terlihat spesial karena mampu menjangkau daerah-daerah yang aksesnya sulit dilewati.
Bupati Tanjungjabung Barat, Safrial menyampaikan apresiasi kepada Petrochina International Jabung Ltd melalui program tanggung jawab sosial perusahaan, yang selama ini telah banyak mendukung daerah.
Selain itu, SKK Migas-PetroChina mengelar roadshow mendongeng, dimana pihak PetroChina bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Tanjungjabung Barat.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tanjungjabung Barat, Zulfikri menyampaikan bahwa pelaksanaan roadshow mendongeng ini merupakan salah satu program kegiatan gemar membaca melalui optimalisasi perpustakaan sebagai dukungan dalam mewujudkan Kabupaten Tanjungjabung Barat layak anak.
Gerakan gemar membaca melalui mendongeng ini juga merupakan langkah untuk merawat para generasi ke depan untuk gemar membaca buku pelajaran. Gerakan gemar membaca juga diharapkan dapat memberikan motivasi bagi para pengelola perpustakaan desa, taman bacaan, serta masyarakat dalam peransertanya mengembangkan perpustakaan di tempatnya masing-masing.
Kegiatan yang merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dari SKK Migas-PetroChina itu, salah satunya untuk meningkatkan minat dan budaya membaca di masyarakat, khususnya di kalangan anak-anak sejak usia dini.
Selanjutnya di bidang kesehatan, SKK Migas-PetroChina belum lama ini juga menggelar kegiatan donor darah di Geragai Base Camp di Muarasabak Kabupaten Tanjungjabung Timur yang kemudian diberikan kepada Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jambi.
Target dalam kegiatan donor darah di PetroChina itu sebelumnya sebanyak seratus labu, namun realisasinya lebih. Imbasnya stok darah di PMI Jambi bertambah cukup signifikan.
Sementara program tanggung jawab sosial berupa pembangunan manusia dari KKKS lainnya seperti Mandala Energy, Mont'D Or Oil Tungkal ltd, Pertamina Asset 1, Repsol dan PHE Jambi Merang juga langsung dirasakan masyarakat manfaatnya terutama di dunia pendidikan seperti pembangunan sarana dan prasarana.
Gelar Berbagai Diskusi
SKK Migas-KKKS juga kerap mengelar diskusi hulu migas sebagai upaya menyebarluaskan informasi tentang kegiatan hulu migas dan peran industri hulu migas itu sendiri.
Baru-baru ini, SKK Migas-KKKS membahas tentang peran Dana Bagi Hasil (DBH) dalam Mendukung Pembangunan Daerah. Diskusi hulu migas itu dihadiri perwakilan pemerintah Provinsi Jambi dan kabupaten/kota yang menjadi daerah penghasil migas di Jambi. Diskusi digelar di salah satu hotel di Jambi.
Forum diskusi migas itu diharapkan menjadi wadah, saran dan masukan bagi para pemangku kepentingan di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) khususnya Jambi.
Tidak hanya membahas mengenai peran dari DBH Migas, diskusi ini juga membahas adanya multiplier effect terhadap perekonomian. Multiplier effect sendiri merupakan dampak berganda dari sektor hulu migas.
Dukungan DBH Migas terhadap aspek pembangunan daerah yang disalurkan oleh pemerintah pusat melalui pemerintah daerah, diharapkan dapat digunakan sesuai dengan tujuan bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasi hulu migas.
Kegiatan diskusi yang dilakukan oleh SKK Migas dan KKKS itu diyakini dapat menjalin hubungan dan komunikasi yang baik serta memberikan edukasi yang dibutuhkan oleh para pemangku kepentingan khususnya di Provinsi Jambi.
Kemudian SKK Migas-KKKS juga kerap menggelar diskusi dengan jurnalis Jambi yang tergabung dalam Forum Jurnalis Migas (FJM). Diskusi bersama jurnalis itu sebagai upaya terus memperkenalkan industri hulu migas kepada insan pers di Jambi agar para jurnalis memahami kegiatan hulu migas.
Sebab sebelum-sebelumnya banyak informasi sering kali terjadi mis-komunikasi, karena itu peran media sangat diperlukan dalam penyampaian informasi kegiatan industri hulu migas khususnya kepada masyarakat. (*)
Membangun Negeri melalui Tanggung Jawab Sosial
Selasa, 22 Oktober 2019 17:40 WIB